47 Seniman Tampaksirig Pamerkan Seni Lukis, Patung hingga Instalasi Ogoh-ogoh di Santrian Art Gallery Sanur

STAR-NEWS.ID Seni – Amarawati Art Community menggelar pameran seni di Santrian Art Gallery Sanur. Pameran bukan hanya menampilkan seni lukis saja, tapi seni yang dikerjakan oleh masyarakat di wilayah Tampaksiring.

Perjalanan seni di wilayah Tampaksiring, Gianyar, Bali konon lebih tua dibandingkan dengan perkembangan kelompok seni Pitamaha.

Seniman lukis I Made Susanta Dwitanaya mengatakan, Rudolf Bonnet dalam catatannya di majalah Djawa mengungkap, seni lukis yang berkembang di Tampaksiring sudah dimulai sejak tahun 1929.

“Saat ini karya-karya seni yang lahir di Tampaksiring kita hadirkan di pameran bersama di Griya Santrian Gallery, dengan tema Nadi Cita Tampaksiring,” kata Made Susanta, Sabtu, 15 November 2025.

Dalam pameran seni itu, Amarawati Art Community Tampaksiring melibatkan 47 seniman. Mereka tidak hanya menghadirkan seni lukis, tapi juga seni patung, ukir, instalasi hingga ogoh ogoh. Keterlibatan seniman sendiri tidak hanya dinominasi oleh profesional tapi juga ada dua seniman anak.

Made Susanta mengatakan, pameran itu menghadirkan akumulasi kreativitas tiap perupa lintas generasi, disiplin, media, serta dimensi rupa.

“Bahkan dari perupa yang sudah meninggal pun kita pamerkan karyanya, jadi rentang umurnya dari yang tua sampai anak-anak,” jelasnya.

Proses berkesenian masyarakat di Tampaksiring dan desa-desa sekitar terpotret dalam pameran di Art Santrian Gallery.

Ada yang menekuni seni ukir tulang, seni anyaman bambu, seni ogoh ogoh, tatto, fotografer, pelukis, pematung dan karya seni berbagai media yang ditekuni dalam keseharian mereka.

Pameran ini merepresentasikan bagaimana dinamika kreativitas yang terlahir di Tampaksiring sebagai lokus budaya yang dikenal memiliki situs kesejarahan yang membentang dari era Bali kuno hingga kini.

Follow and share Google News