STAR-NEWS ID Nasional – Kawasan pariwisata The Nusa Dua yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional bergengsi.
The Nusa Dua akan menjadi lokasi penyelenggaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2025, kompetisi panjat tebing tingkat dunia yang akan berlangsung di Peninsula Island pada 2–4 Mei 2025.
Kompetisi ini akan mempertemukan 221 atlet dan 87 official dari 32 negara yang akan bersaing dalam dua disiplin panjat tebing, yaitu Lead dan Speed, dengan total empat medali yang diperebutkan.
Sebanyak 30 atlet akan mewakili Indonesia dalam ajang ini, termasuk dua atlet asal Buleleng, Bali, yakni Kadek Adiasih dan Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Direktur Komersil ITDC, Troy Warokka, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh penyelenggara.
“Terpilihnya The Nusa Dua sebagai venue utama IFSC World Cup 2025 merupakan bukti kesiapan infrastruktur kami serta kemampuan manajerial dalam menyelenggarakan event berskala global,” kata Troy, Kamis, 1 Mei 2025.
Hal ini kata Troy sekaligus memperkuat posisi The Nusa Dua sebagai destinasi unggulan untuk berbagai event bertaraf nasional maupun internasional.
Ia menambahkan, sebanyak enam hotel berbintang empat dan lima di dalam kawasan telah berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan acara, dengan menyediakan akomodasi bagi atlet, official, panitia, serta awak media.
Diperkirakan sekitar 2.000 hingga 3.000 orang akan hadir selama rangkaian kegiatan, dengan target tingkat hunian hotel mencapai 75%.
The Nusa Dua mencatatkan kinerja positif sepanjang Triwulan I 2025, dengan rata-rata okupansi hotel mencapai 68,36%, lebih tinggi dari capaian pada periode yang sama tahun 2019 (67,59%).
Jumlah kunjungan wisatawan mencapai 769.555 orang, meningkat 15,32% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami optimistis dengan ekosistem pariwisata yang kuat, kolaborasi multipihak, dan rekam jejak sebagai tuan rumah event internasional, The Nusa Dua siap menjaga stabilitas okupansi dan kunjungan wisatawan hingga akhir 2025,” kata Troy Warokka.
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, menyatakan bahwa pemilihan The Nusa Dua sebagai lokasi kompetisi sangat tepat.
“Kawasan The Nusa Dua tidak hanya menawarkan fasilitas berkelas internasional, tetapi juga menghadirkan atmosfer yang mendukung fokus dan semangat para atlet,” kata Yenny Wahid
Ia menambahkan, Bali merupakan salah satu destinasi yang menawarkan begitu banyak pilihan tempat yang menyajikan keindahan.
Akan tetapi saat ini, kata Yenny, wisatawan Gen Z memiliki cara pandang berbeda dalam berkunjung ke Bali. Sebagian besar dari mereka lebih fokus mencari pengalaman.
“Oleh karena itu, untuk menarik kedatangan mereka, kita tawarkan sport tourism sebagai salah satu pengalaman baru. Melalui ajang panjat tebing ini, mereka akan mendapatkan dimensi berbeda,” jelasnya
Penyelenggaraan IFSC World Cup 2025 di kawasan in kata Yenny menjadi momentum strategis dalam mendorong peningkatan prestasi panjat tebing Indonesia sekaligus mempromosikan olahraga ini kepada khalayak nasional dan internasional.
Lebih dari itu, ajang ini juga memperkuat posisi Indonesia, khususnya Bali, sebagai destinasi sport tourism unggulan.
“Dukungan dan atensi dari Pemerintah Provinsi Bali diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekosistem olahraga panjat tebing serta memberikan dampak ekonomi yang signifikan melalui sektor pariwisata olahraga,” ucapnya.
Sementara itu, ITDC telah memastikan kesiapan kawasan dengan berkoordinasi intensif bersama panitia penyelenggara dan para pemangku kepentingan lainnya.
Sistem pengamanan terpadu yang telah teruji dalam event sebelumnya akan diterapkan kembali.
Selain itu, ITDC telah menyiapkan sejumlah kantong parkir strategis dengan total kapasitas lebih dari 1.000 unit mobil dan 3.000 unit motor, termasuk di Central Parkir yang dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan area Parkir depan Sogo, Bali Collection.