STAR-NEWS.ID Nasional – SMK TI Bali Global Denpasar mentargetkan meraup 504 calon siswa baru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.
“Jangan ada lagi kecurangan dari sekolah negeri dalam PPDB tahun lalu. Saya harap tak terulang lagi kali ini,” kata Kepala Sekolah SMK TI Bali Global Drs. I Gusti Made Murjana, MPd.
Ia meminta aturan terkait PPDB dihormati dan dijalankan secara bertanggungjawab oleh sekolah plat merah atau dibawah naungan pemerintah. Salah satu regulasi adalah, setiap rombongan belajar (rombel) maksimal diisi 36 siswa.
“Marilah regulasi ini dihormati, sehingga proses penerimaan peserta didik baru tahun ini, supaya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Dengan aturan jumlah rombel setiap kelas, akan diketahui kuota siswa yang dapat ditampung di sebuah sekolah. Namun, menurut Murjana, setiap tahun persoalan yang sama selalu berulang.
Di sisi lain, Murjana juga mengakui jika di tahun pelajaran 2022, SMK TI Bali Global meraup 462 siswa baru. Menurutnya, eksistensi sekolah swasta bukan untuk menyaingi sekolah negeri.
Namun, saling melengkapi untuk kemajuan pendidikan nasional. Sekolah swasta juga menjadi aset bangsa dalam bingkai mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Karena kami adalah SMK khususnya di bidang teknologi lagi,” kata Murjana.
SMK TI Bali Global mengembangkan teaching factory maupun unggulan animasi. Sekolah kejuruan teknologi komputer itu memiliki 5 jurusan yakni, Teknik Komputer (TK) dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Multimedia, dan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Animasi.
Sekolah teknologi kejuruan yang bernaung di bawah Yayasan Widya Dharma Shanti ini, memiliki fasilitas lengkap antara lain, Lab Komputer untuk setiap jurusan, ruangan belajar yang nyaman, fasilitas internet yang lancar.
Fasilitas internet dapat diakses dari semua area sekolah. Kegiatan ekstra yang ada di sekolah itu juga cukup banyak pilihan untuk mendukung kreatifitas siswa.
“Melalui SMK TI ini diharapkan melahirkan generasi muda yang skillfull. Sehingga generasi muda mampu menghantarkan kedaulatan bangsa yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya,” kata Murjana.