STAR-NEWS.ID Bisnis – Pengembangan program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) memasuki tahap operasional pembangunan gerai gudang . Pada tahap ini Kementerian Koperasi memerkukan keterlibatan anggota dan masyarakat untuk melakukan pengawasan.
Sekretaris Deputi bidang Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi Windy Novita Rauf mengatakan, pengawasan koperasi merah putih bertujuan untuk mitigasi risiko dan meminimalisir indikasi adanya penyelewengan.
Hal itu diungkapkan saat pembukaan Forum Tematik Pengawasan Koperasi/Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) berbasis partisipasi anggota dan masyarakat di Denpasar, Kamis, 11Desember 2025.
Dikatakan Windy, selama ini, pengawasan Koperasi hanya dilakukan oleh pihak internal melalui struktur kepengurusan. Termasuk, pengawas eksternal dari Kemenkop maupun pengawas independen.
“Dengan pengawasan lebih luas, maka indikasi penyelewengan akan bisa diminimalisir. Ini juga bagian dari mitigasi risiko yang sekarang sedang dijalankan dan masuk tahap operasionalisasi yakni, pembangunan gerai dan gudang KDKMP,” kata Windy.
Saat ini, di Indonesia telah terbentuk 82.000 KDKMP yang tersebar di wilayah Desa dan Kelurahan. Di Bali sendiri, kelembagaan KDKMP sebanyak 716 Koperasi. Jumlah itu terdiri dari 636 Koperasi Desa dan 80 Koperasi Kelurahan.
Windy menyebut, dengan kehadiran 82.000 koperasi desa kelurahan merah putih yang terbentuk di seluruh Indonesia peran pengawasan masyarakat maupun anggota dianggap masih kurang.
Koperasi merah putih merupakan program Asta Cita Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Dengan adanya koperasi merah putih diharapkan bisa menjadi offtaker, bisa menjadi aplikator juga untuk bisa membantu pendistribusian hasi-hasil pertanian, perkebunan maupun potensi-potensi di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tri Arya Dhayana Kubontubuh mengatakan, dari 716 KDKMP berbadan hukum di Bali, 703 di antaranya merupakan bentukan baru.13 di antaranya merupakan koperasi eksisting yang dikonversi menjadi KDKMP.
Ia mentebut, di Provinsi Bali tidak tercatat adanya revitalisasi koperasi.
“99 persen KDKMP di Bali merupakan badan usaha yang baru terbentuk. Pembangunan gerai dan gudang saat ini juga masih berjalan dengan melibatkan PT Agrinas Pangan,” jelas Tri Arya.






