Penjor dan Budaya Desa Panglipuran Jadi Daya Tarik Wisatawan saat Galungan

STAR-NEWS.ID Travel – Penjor-penjor menghiasi Desa Wisata Panglipuran saat Hari Raya Galungan pada Rabu, 19 November 2025. Penjor yang menjadi ciri khas perayaan sakral bagi umat Hindu di Bali ini menjadikan nuansa desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia ini makin sarat dengan budaya yang dimiliki.

Tak hanya itu, indahnya penjor yang juga sebagai simbol perayaan besar dan kemeriahan ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun domestik, untuk menjadikan Desa Penglipuran sebagai destinasi wisata favoritnya saat Hari Raya Galungan.

“Perayaan Hari Raya Galungan di desa kami di Panglipuran, ini adalah merupakan momen – momen yang ditunggu oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik, untuk melihat secara langsung kegiatan aktifitas hari raya Galungan di desa kami,” jelas Manager DTW Panglipuran I Wayan Sumiarsa, Rabu, 19 November 2025.

Selain menikmati indahnya penjor di sepanjang jalan DTW Panglipuran, pada momen Hari Raya Galungan ini, wisatawan juga bisa menyaksikan secara langsung aktifitas Galungan yang dilaksanakan oleh warga.

Wayan Sumiarsa mengaku, meskipun di dominasi oleh wisatawan domestik, akan tetapi kunjungan wisatawan saat Galungan meningkat signifikan dibanding hari biasa.

“Jadi ada momen-momen kalau dari segi kunjungan ada peningkatan yang sangat signifikan juga yang terjadi di momen Galungan, karena merupakan hari yang spesial buat kita semua di Bali,” jelasnya.

Dikatakan Sumiarsa, pengunjung umumnya mendapat informasi dari Google maupun sosial media tentang indahnya Desa Panglipuran, terutama pada momen perayaan Galungan ini.

Wisatawan asal Padang Dara, mengaku melihat review keindahan Desa Panglipuran dari sosial media, sehingga memilih berkunjung saat momen Hari Raya Galungan.

“Kita ingin merasakan suasana hari raya , keindahan desanya juga, bagus banyak penjor-penjor, hiasan – hiasanya juga dan nuansa budayanya terasa banget,” kata Dara.

Sementara itu, Selebgram asal Batu, Malang Agung Shinta mengatakan, dirinya berkunjung ke Desa Panglipuran selain berwisata, juga untuk menghornati umat Hindu di Bali yang merayakan Galungan, dengan tradisi dan budayanya yang masih kental.

“Budaya ini harus tetep dilanjut, bapak orang Bali budaya panjenengan tidak boleh luntur sedikitpun,” kata Agung Shinta kepada pengelola DTW Panglipuran.

Menurutnya, budaya yang dimiliki oleh Desa Panglipuran tidak dimiliki oleh wilayah lain, termasuk pulau Jawa.

“Dan saya tau orang yang jauh-jauh orang Bali pasti kondor, pasti pulang ke sanggahnya masing-masing dan itu tidak ada di tempat lain. Di Jawa gak ada. Hanya di Bali yang ada. Jadi yang jauh-jauh pada pulang ke kampungnya untuk menghornati leluhurnya,” ucapnya.

Follow and share Google News