STAR-NEWS.ID Nasional – Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat terus diperkuat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program strategis nasional MBG menjadi salah satu prioritas Presiden untuk memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) terus melakukan edukasi ke masyarakat ke seluruh pelosok negeri untuk memperluas penerima manfaat program MBG.
Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia bertempat di TPQ Rijalallah, Taman Surodadi, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali pada Rabu, 19 November 2025.
Sosialisasi program MBG menjadi momentum dalam mencetak generasi berkualitas bangsa menuju Indonesia emas 2045.
Kegiatan sosialisais program MBG turut dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, Ketua Regional BGN Provinsi Bali Risca Christina, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Putu Yuni Widyadnyani serta ratusan peserta yang merupakan warga setempat.
Ketua Regional BGN Bali, Risca Christina G.W. menegaskan bahwa Program MBG merupakan bagian dari strategi besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
“Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi anak usia PAUD hingga SMA, tetapi juga mencakup balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kita ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi unggul,” ujar Risca Christina.
Risca juga menekankan bahwa MBG mendorong penguatan ekonomi daerah.
“Bahan makanan untuk SPPG akan diprioritaskan dari petani, nelayan, peternak, koperasi, dan BUMDes setempat. Dengan demikian, uang yang bergerak dari program ini akan kembali ke masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan baru, termasuk perekrutan tenaga dapur SPPG,” tambahnya.
Sementara itu, DPRD Kabupaten Tabanan, Putu Yuni Widyadnyani, menyoroti pentingnya edukasi gizi bagi para orang tua perlu wajib dilakukan. Langkah ini bertujuan agar para orang tua menyediakan makanan sehat dan bergizi setiap harinya dirumah.
“Keberhasilan program ini tidak hanya soal distribusi, tetapi juga pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang. Karbohidrat memberikan energi, protein seperti telur dan daging membantu pertumbuhan, dan lemak dalam jumlah tepat mendukung fungsi tubuh,” jelas Yuni.
“Masyarakat harus memiliki saluran komunikasi yang jelas—mulai dari call center hingga mekanisme pengaduan. Tidak hanya untuk melapor ketika ada masalah, tetapi juga untuk memberi apresiasi ketika layanan berjalan baik,” jelasnya.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menghadirkan program yang bukan hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi lokal serta membangun generasi masa depan bangsa.






