STAR-NEWS.ID Nasional – Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Gubernur Bali Wayan Koster meninjau warga terdampak banjir bandang yang melanda Bali pada Rabu, 10 September 2025.
Presiden bersama rombongan dan beberapa Menteri Kabiner Merah Putih tiba di Jalan Gajah Mada, Denpasar, Sabtu, 13 September 2025 sekitar pukul 13.04 WITA, kemudian berjalan memasuki Gang Gajah Mada IV untuk berdialog dengan warga.
Setelah menyapa masyarakat di Jalan Gajah Mada IV, Presiden Prabowo juga menyapa warga hingga ke gerbang Pasar Kumbasari, yang lokasinya berdekatan dengan titik kunjungan. Masyarakat yang telah memadati kawasan Jalan Gajah Mada pun antusias menyambut kehadiran Presiden dan rombongan serta Gubernur.
Usai menyapa masyarkat di Pasar Kumbasari, Denpasar, Presiden Prabowo meninggalkan lokasi kunjungan mengandarai mobil kepresidenan sambil melambaikan tangan kepada warga.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto mengatakan, banjir yang terjadi di Bali dipicu curah hujan yang sangat tinggi dan berkategori ekstrem.
“Kondisi itu terjadi hampir di separuh wilayah Bali bagian selatan dan tengah ke selatan, lanskap kita untuk Bali atas sampai gunung Batur tutupan hutannya sangat kecil,” kata Hanif di Denpasar, Sabtu, 13 September 2025.
“Kurang dari 4 persen jadi dari 49 ribu hektar daerah aliran sungainya yang ada tutupannya kurang dari 1.200, jadi ini sangat kecil pohonnya,” tambahnya.
Yang harus ditangani, detail rencana lanskap di Bali harus dibenahi. Kondisi itu diperparah dengan upaya penyelesaian sampah yang masih menyisakan banyak masalah.
Kementerian LHK juga menyoroti alih fungsi lahan di sejumlah wilayah Provinsi Bali. Hanif telah menyampaikan kepada pemerintah provinsi daerah, untuk siap membantu melakukan penegakkan hukum.
“Karena memang posisi Bali dengan kapasitas yang demikian itu juga perlu perhatian,” kata Hanif.
Data pemerintah daerah mencatat, banjir bandang di Bali mengakibatkan 17 korban jiwa, masing-masing 11 orang di Kota Denpasar, 3 orang di Kabupaten Gianyar, 2 orang di Kabupaten Jembrana, dan 1 orang di Kabupaten Badung. Selain korban jiwa, banjir juga merusak jalan, jembatan, serta puluhan rumah warga.
Banjir ini dipicu oleh hujan lebat ekstrem yang berasal dari fenomena gelombang ekuatorial Rossby sejak awal pekan. Koster menyebutkan bahwa penanganan darurat saat ini terus berjalan dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Fokus utama Pemerintah adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, evakuasi berjalan cepat, dan infrastruktur vital segera dipulihkan.