Flobamora dan Polri Ajak Masyarakat Bijak Bermedia Sosial dan Jaga Kamtibmas

STAR-NEWS.ID Nasional – Komunitas Flobamora menggelar teras dialog bersama media di Denpasar, Kamis, 18 Desember 2025. Kegiatan ini digelar sebagai ruang klarifikasi maraknya konten yang berpotensi menyesatkan di media sosial.

Dewan Pembina Flobamora Bali Ardi Ganggas melihat konflik sosial berpotensi besar menyebabkan bencana sosial. Apalagi, informasi itu muncul dari medsos yang notabene masih perlu diklarifikasi lagi tingkat kebenarannya.

“Benturan yang terjadi akan sangat berbahaya dan dapat mengarah kepada bencana sosial. Jadi, perlu pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain,” kata Ardi Ganggas di Denpasar, Kamis, 18 Desember 2025.

Berkaca dari kondisi yang seringkali terjadi di Bali, ulah sebagian oknum dari sebuah kelompok, sering memicu ketegangan hingga memantik sentimen rasis terhadap etnis tertentu.

“Kami tidak menutup mata dengan insiden yang membuat kami kewalahan, tapi ketika ada dari warga kami yang melakukan pelanggaran, Flobamora mendukung untuk proses hukum yang tegas dan terukur,” jelas Ardi.

Teras Dialog yang digelar Flobamora Bali itu menghadirkan sejumlah narasumber seperti Ketua Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali, pemerhati sosial, kepolisian dan kalangan media pers di Bali.

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMS) Provinsi Bali Emanuel Dewata Oja atau Edo mengatakan, derasnya informasi di era digital saat ini sudah tidak dapat dibendung.

Media sosial bahkan telah menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi, baik yang berbasis fakta maupun hoaks.

“Media sosial kini lebih cepat dari media arus utama. Masalahnya, kecepatan itu sering kali tidak dibarengi dengan verifikasi yang memadai,” kata Edo.

Ia menyoroti fenomena jurnalis justru memilih cara instan dalam mencari ide berita dan melakukan verifikasi, dengan mengandalkan sumber dari media sosial. Menurutnya, praktik tersebut berpotensi menggerus kualitas dan kredibilitas karya jurnalistik.

“Peran media pers di tengah disrupsi digital saat ini juga sebagai cleansing house atau rumah yang menjernihkan,” kata Edo.

Yusdi Diaz yang juga sebagai Dewan Pembina Flobamora mengatakan, di era media sosial, niat baik tidak selalu diterima secara positif oleh publik.

“Saya memahami bahwa tidak semua tindakan baik akan direspons baik pula oleh netizen. Namun, inilah realitas media sosial yang perlu disikapi dengan bijak,” kata Yusdi.

Sekretaris Flobamora Bali Varis Wangge, melalui forum dialog, para narasumber berharap masyarakat, jurnalis, dan pengguna media sosial dapat semakin kritis.

“Yang terpenting adalah bertanggung jawab dalam memproduksi dan menyebarkan informasi di ruang digital,” kata Varis.

Sementara, Baintelkam Mabes Polri Kombes Pol. Dwi Wahyudi, SIK mengatakan, hoaks dapat memicu keresahan, memecah belah persatuan. Bahkan, berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat agar lebih bijak dan cerdas dalam bermedia sosial, selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikan, serta tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang belum jelas sumbernya,” kata Dwi.

Menurutnya, Polri terus melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan informasi palsu.

“Penegakan hukum akan dilakukan secara profesional dan terukur, namun yang paling penting adalah peran aktif masyarakat dalam memerangi hoaks dengan literasi digital yang baik,” jelas Dwi.

Pihaknya juga mengajak insan media untuk bijak dalam menyampaikan sebuah berita dengan melakukan cek, ricek dan double ricek, agar tercipta suasana yang tenag dan sejuk.

“Serta kepada seluruh keluarga besar masyarakat NTT baik yang tergabung dalam Flobamora maupun tidak untuk bersama-sama kita menjaga dan menciptakan suasana yang tenang dan aman khususnya di masa saat ini dimana ada giat ibadah dan perayaan Natal serta perayaan malam pergantian tahun di Bali,” tegasnya.

Dwi juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjadikan Polri sebagai mitra dalam menjaga dan menciptakan stabilitas Kamtibmas.

“Mari kita bekerja sama, bekerja bersama-sama , sama -sama bekerja, untuk menciptakan suasana sejuk dan damai di wilayah Bali,” ucapnya.

Follow and share Google News