Jelang Nataru, Garuda Indonesia Grup Turunkan Harga Tiket Domestik Hingga 10 Persen

STAR-NEWS.ID Bisnis – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Garuda Indonesia Grup menurunkan harga tiket hingga 10 persen.

Kebijakan penurunan harga tiket penerbangan domestik mulai diimplementasikan pada periode 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan, penurunan harga tiket pada periode peak season Nataru menjadi langkah berkelanjutan yang terus didorong oleh Kementerian BUMN RI.

Sesuai dengan kebijakan penurunan harga tiket yang telah disampaikan Kementerian Perhubungan RI, diproyeksikan penurunan harga tiket akan mencapai 10 persen yang sebagian berasal dari komponen penunjang harga tiket.

“Komponen tersebut diantaranya adalah fuel surcharge, PJP2U dan PJP4U, serta penyesuaian avtur di sejumlah bandara,” jelas Wamildan di Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2024.

Tak hanya menurunkan harga tiket, pada periode peak season Garuda Indonesia Grup juga menyediakan penambahan kursi penerbangan hingga 1,4 juta, yang terdiri dari Garuda Indonesia sebanyak 741.514 kursi dan Citilink sebanyak 717.560 kursi penerbangan.

Dari total kursi yang disediakan oleh Garuda Indonesia, 534.260 kursi penerbangan domestik dan 207.254 kursi penerbangan internasional.

Pada periode peak season pada 2024-2025 mengalami kenaikan dari sisi kapasitas produksi yang disediakan yakni sebesar 17 persen.

“Pada tahun lalu di periode peak season libur Nataru 2023-2024, total kursi yang disediakan yakni 634.528 kursi, sedangkan di tahun ini meningkat mencapai 741 ribu kursi sejalan dengan komitmen penguatan alat produksi yang direncanakan di tahun 2024 ini,” jelasnya.

Garuda Indonesia Grup juga menyediakan pemerbangan tambahan (extra flight) sebanyak 316 penerbangan pada rute-rute dengan permintaan tinggi seperti Denpasar, Lombok, Medan (Kualanamu), Surabaya, Semarang dan Singapura.

Garuda Grup dapat mengoperasikan sedikitnya 8.199 frekuensi penerbangan yang didukung oleh kesiapan armada sebanyak 94 armada yaitu 58 armada dari Garuda Indonesia dan 35 armada dari Citilink.

“Angka ini tentunya akan terus bergerak dinamis seiring dengan tren perjalanan masyarakat nantinya, khususnya yang memilih moda transportasi udara sebagai pilihan dalam mobilitas mereka ke destinasi tujuan,” ujarnya.

Untuk memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa di tengah meningkatnya aktivitas penerbangan tersebut, Garuda Indonesia Group turut memperkuat kesiapan operasional dan layanan penerbangan secara menyeluruh.

Follow and share Google News