STAR-NEWS.ID Education – Lembaga Pelatihan Kerja Permata Mutiara Indonesia (LPK PMI) Bali mengirim 9 peserta magang ke Yamanashi, Jepang, Selasa, 1 Juli 2025.
Dari keseluruhan peserta magang, tujuh diantaranya adalah mahasiswa STIKOM Bali Group. Mereka adalah 6 mahasiswa ITB STIKOM Bali dan 1 mahasiswa Politeknik Nasional Denpasar.
2 peserta lainnya berasal dari masyarakat umum yakni, Fiendra Indika Saputra dan Lalu Sukemi.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, generasi usia 20 tahun akan menjadi tulang punggung Indonesia Emas tahun 2045 yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Pada saat Indonesia memasuki usai 100 tahun, anak-anak kita ini bakal menjadi bagian dari generasi muda penggerak arah kehidupan berbangsa dan bernegara kelak,” kata Dadang Hermawan.
kepala LPK PMI Bali Josua Christmas meminta para orangtua untuk selalu memotivasi anak-anaknya untuk disiplin mengikuti magang hingga tuntas. Sehingga, nantinya bisa beralih ke visa kerja.
Josua menambahkan, saat tiba di Jepang, peserta akan masuk asrama selama sebulan untuk pendalaman bahasa. Termasuk, adaptasi pelatihan kerja sebelum diterjunkan ke perusahaan.
“Pertama tiba di Jepang, anak-anak pasti kaget dengan budaya kerja yang penuh disiplin dan semuanya serba teratur. Meski sudah kami ajarkan selama masa karantina tapi ada saja kendala,” kata Joshua.
Direktur Polnas Denpasar I Wayan Gede Narayana, S.Kom., M.Kom mengaku bangga karena satu mahasiswanya I Putu Oko Gunawan, dapat mengikuti magang ke Jepang.
“Sebagai perguruan tinggi vokasi, magang ke Jepang ini adalah terobosan yang sangat baik,” kata Narayana.
Ada 4 manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah kembali dari Jepang. Pertama, memiliki pengalaman kerja internasional.
Mendapatkan gelar sarjana atau Diploma 3 dari STIKOM Bali Group. Ketiga, memiliki kemampuan Bahasa Jepang Level N4, dan punya modal materi cukup besar.
“Tapi umumnya setelah magang, mereka langsung pindah ke visa kerja atau Tokuktei Ginou dengan durasi kontrak 5 tahun dan tentu gajinya lebih besar,” kata person in charge (PIC) Program Kuliah Kerja di Jepang Rahman Sabon Nama.