STAR-NEWS.ID Nasional – Masyarakat Denpasar antusias berebut keperluan upakara di Pekenan Galungan Kuningan dan Pasar Murah yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemprov Bali dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK).
Pekenan Galungan Kuningan dan Pasar Murah digelar di depan Kantor Gubernur Bali pada Minggu, 16 November 2025.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali Kristriantri Puji Rahayu mengatakan, pekenan Galungan Kuningan dan Pasar Murah sekaligus menutup acara Bulan Inklusi Keuangan.
Sebanyak 50 UMKM di Bali diberi kesempatan untuk memasarkan produknya dalam Pekenan Galungan Kuningan dan Pasar Murah yang telah digelar oleh OJK untuk yang ketiga kalinya itu.
Pasar murah menawarkan ragam produk khas hari raya seperti canang buah-buahan, daging, telur dan busana adat. Dari sekian produk yang dijual, canang menjadi primadona karena dijual dengan harga miring yaitu Rp. 157 untuk 15 buah canang.
“Maknanya apa, maknanya adalah pada saat bulan inklusi keuangan kita berusaha memberikan akses kepada UMKM kepada industri. Pada hari ini kita berikan kesempatan kepada UMKM itu untuk memasarkan produknya di momen yang sangat dinanti umat Hindu di Bali,” jelas Puji Rahayu.
Kegiatan itu digelar juga sebagai branding antara local wisdom dan branding akses keuangan dan mengenalkan pembayaran digital melalui QRIS kepada masyarakat.
“Harapanya ini juga berkontribusi dalam menekan laju inflasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Pasar Murah digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Dari pantauannya, kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
“Masyarakat antusias berbelanja. Saya kira ini sangat membantu karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Ini juga menjadi bagian dari upaya kita mengendalikan inflasi,” kata Gunernur Koster.
Dikatakan Koster, pasar murah digelar secara rutin pada momen tertentu untuk menyikapi fluktuasi harga.
