STAR-NEWS.ID Health – Untuk percepatan pencapaian universal health coverage (UHC), BPJS meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (Pesiar).
BPJS Kesehatan harus dapat dimiliki oleh seluruh masyarakat, khususnya bagi warga desa yang masih miskin. Percepatan UHC ditargetkan tercapai minimal 98% penduduk sebagai peserta JKN.
“Ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti di Jombang, Jawa Timur, Rabu, 30 Agustus 2023.
Program Pesiar merupakan instruksi Presiden kepada 30 Kementerian/Lembaga termasuk Bupati/Walikota untuk mengoptimalkan program JKN.
Dalam hal ini, BPJS menggandeng Kemenko PMK, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) dan Kementerian Dalam Negeri.
“Kolaborasi untuk memperluas dan meningkatkan partisipasi peserta JKN hingga di tingkat desa dan kelurahan melalui kegiatan Pesiar,” kata Ghufron.
Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar menjelaskan, anggaran peningkatan kesehatan naik 20 persen. Menurutnya, hal itu akan berdampak positif terhadap Program JKN.
“Tujuan keikutsertaan masyarakat dalam BPJS Kesehatan muncul pada SDGs Desa. Artinya, BPJS Kesehatan harus dapat dimiliki oleh seluruh masyarakat, khususnya bagi warga desa yang masih miskin,” jelas Abdul Halim.
Pemerintah Kota Jombang sendiri menjalankan komitmen mempercepat cakupan kepesertaan JKN pada RPJMN 2024.
“Kami mendukung penuh pencapaian dan keberlanjutan UHC di Indonesia segera terwujud melalui pendekatan UHC Desa atau kelurahan di Kabupaten Jombang,” kata Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
Sosialisasi JKN untuk program Pesiar dibantu oleh agen yang berada di Desa. Salah satunya adalah Sulastri yang bertugas di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Selama bertugas, ia banyak mengalami penolakan. Tidak semua penduduk desa tertarik dan mau bergantung menjadi peserta JKN.
“Itu tantangan, tapi saya tidak bosan memberikan pemahaman bahwa JKN bisa menjadi alat untuk berobat tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun,” kata Sulastri.