STAR-NEWS.ID Education – Kampus ITB STIKOM Bali menjembatani anak-anak muda Indonesia untuk berkarir secara global dengan membuka Program Dual Degree Internasional dengan Dalian Neusoft University, of Informastion (DNUI) China yang memungkinkan mahasiswa lulus dengan dua gelar.
Program Dual Degree Internasional dengan DNUI China menciptakan profesional IT masa depan yang mampu bersaing secara global.
Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan mengatakan, Program Dual Degree dibuka mulai Tahun Ajaran 2024/2025 yang akan dimulai pada awal September 2024.
Ia menjelaskan, dalam program Dual Degree Internasional dengan Kampus DNUI China, lulusan akan memperoleh dua gelar, yaitu Sarjana Komputer (S.Kom) dari ITB STIKOM Bali dan Sarjana Manajemen Tata Niaga Listrik atau Bachelor of Managemen in Electric Commerce (B.M) dari Universitas DNUI China.
“Dengan adanya dua gelar ini maka anak-anak bisa bekerja di seluruh dunia. Tapi kalau ujung-ujungnya pengen jadi ASN atau PNS ya pakai gelar yang dari STIKOM,” kata Dadang Hermawan, dalam Media Gathering Pascasarjana dan Program Dual Degree Internasional dengan DNUI China, Kamis, 28 Maret 2024.
Mekanisme belajar di DNUI China, pada tahun pertama dan kedua proses pembelajaran secara offline di ITB STIKOM Bali yang terdiri dari 26 mata kuliah dengan total 57 SKS.
Pada tahun ketiga proses pembelajaran melalui kelas online. Pada semester ke-5 terdapat tujuh mata kuliah yang terdiri dari 19 SKS dan pada semester 6 terdapat lima mata kuliah yang terdiri dari 16 SKS.
Pada tahun keempat, Proses pembelajaran secara offline di kampus DNUI China. Pada semester 7 terdapat 6 mata kuliah dengan total 22 SKS dan di semester delapan terdapat 3 mata kuliah dengan jumlah 22 SKS.
Secara keseluruhan pembelajaran Program Dual Degree Internasional Kampus ITB STIKOM Bali dan DNUI China sebanyak 144 SKS yang harus diselesaiakan oleh mahasiswa.
“Jumlah mahasiswa untuk awal ini sudah 10 mahasiswa dan sudah ada beberapa yang daftar,” kata Dadang.
Biaya perkuliahan Program Dual Degree Internasional ITB STIKOM Bali dengan DNUI China sebesar Rp 15 Juta per semester.
Program Dual Degree Internasional ITB STIKOM Bali kata Dadang akan memberikan banyak pengalaman dan keuntungan. Selain mendapatkan dua gelar sarjana, alumni bisa bekerja di luar negeri tanpa membutuhkan skor IELTS.
“Keuntungannya supaya alumni ini nantinya bisa berkarir di seluruh dunia,” ucapnya.
Selain itu, Kampus ITB STIKOM Bali juga mempunyai program baru Pascasarjana S2 Program Studi Sistem Informasi dengan gelar Magister Komputer (M.Kom).
“Program Studi Sistem Informasi S2 ini satu-satunya yang ada di Bali,” kata Dadang.
Direktur Pascasarjana ITB STIKOM Bali Dr. Dandy Pramana Hostiadi, S.Kom., MT. menjelaskan, ada empat konsentrasi pendidikan di program S2 itu yakni, Cyber Security, Data Science, Enterprise System dan Medical Informatic.
Perkuliahan dilakukan secara hibrid. Selama masa studi, mahasiswa menempuh 56 SKS yang terdiri dari, semester I 18 SKS, semester II 18 SKS, semester III 12 SKS dan semester IV 8 SKS.
“Kami mengantongi ijin pascasarjana prodi sistem informasi ini pada November 2022. Mahasiswa yang tergabung sekarang terdiri dari alumni ITB STIKOM Bali dan non alumni sebanyak 25-30 persen,” kata Dandy.
Direktur Pascasarjana peraih gelar S3 pertama di ITB STIKOM Bali itu menambahkan, Cyber Security mempelajari kerentanan sistem Informasi, security hole, dan keamanan infrastruktur.
“Siber sekuriti yang dipelajari dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan model dan metode keamanan sistem berbasis kecerdasan,” jelas Dandy.
Data Science, berfokus pada analisis data dengan menerapkan metode kecerdasan buatan.
Sedangkan, Enterprise System, sistem informasi yang berfokus pada pengembangan framework, eptimasi pengolahan sistem data, advance database, pengembangan model e-tourism hingga digital enterpreneurship.
Media gathering Pascasarjana dan Program Dual Degree Internasional dengan DNUI China juga menghadirkan akademisi dari Dalian Neusoft University of Information (DNUI) Ms. Rong Yidan, Dean of School of International Education, Director of International Office dan Professor Song Ping, Program Head Electronic Commerce.