STAR-NEWS.ID Internasional – Enterprise Risk Management Academy (ERMA) menggelar Risk Beyond 15Th International Conference 2025 di Bali pada 4-5 Desember 2025
Risk Beyond ke -15 yang dihadiri oleh delegasi dari negara-negarq Asia Pasifik, Eropa maupun Timur Tengah kali ini mengusung tema Risk Odyssey: Engineering Momentum, Building a Resilient Risk DNA.
Executive director of ERM Academy Pte Ltd Aldi ardilo mengatakan, manejemen resiko pada perusahaan atau organisasi saat ini telah mengalami perubahan mendasar. Perubahan itu kata Aldi bukan hanya pada investasi ketahanan akan tetapi,seberapa cepat perusahaan atau orgnisasi itu berevolusi untuk bertahan dan berkembang.
“Melalui Risk Beyond 2025, kami mempertemukan para pemikir paling cerdas di seluruh sektor dan kawasan untuk mengubah risiko dari kewajiban kepatuhan menjadi mesin momentum yang kuat,kepercayaan diri, dan keuntungan strategis,” jelas Aldi.
Risk Beyond 2025 yang mempertemukan para eksekutif global, regulator, anggota dewan, akademisi, para pemimpin keberlanjutan, pakar teknologi, dan praktisi risiko senior itu juga menyoroti isu mendesak dan menentukan masa depan bagi organisasi di dunia.
Isu yang dibahasa antara lain, ketahanan iklim dan masa depan energi, AI, keamanan siber dan kelercayaan digital, geopolitik, rantai pasok,tata kelola, serta budaya resiko dan dinamika manusia.
Aldi mengungkapkan,main goal Risk Beyond international Conference 2025 untuk menyebarkan literasi resiko ke seluruh dunia.
“Karena manajemen resiko lebih dari sebuah tools atau fungsi. Dia lebih ke mindset. Bagaimana kita berfikir, bagaimana kita force something sehingga riks management ada di mana-mana,” ujarnya.
Sementara itu, President United In Diversity Foundation Tantowi Yahya, yang juga sebagai salah satu pembicara kunci pada konference ini mengungkapkan, untuk menjaga bisnis tetap bertahan dan berkembang, perusahaan harus punya kemampuan beradaptasi, siap menghadapi perubahan dan lincah.
Menurutnya, banyak organisasi bahkan negara mampu menangkap ketidakstabilan menjadi peluang yang menguntungkan.
“Mereka yang mampu mengkonversi kondisi seperti kekacauan menjadi peluang akhirnya muncul sebagai juara. Maka tadi saya memberikan tips, organisasi harus siap, agile atau lincah dan mampu beradaptasi, banyak contoh organisasi yang mampu mengelola akhirnya tampil sebagai juara,” kata Tantowi.
Konferensi manajemen risiko memperkuat pesan utama ‘Risk Beyond 2025’ yakni, organisasi yang memiliki ketahanan mampu mengelola kondisi yang tidak menguntungkan tanpa harus menunggu situasi menjadi stabil.
Risk Beyond 2025 diproyeksikan mampu menjangkau khalayak yang kuat dan beragam di berbagai wilayah, industri, dan latar belakang profesional. Risk Beyond 2025 dihadiri oleh 235 delegasi di tempat dan 94 secara online, dengan total 329 peserta.






