STAR-NEWS.ID Education – Gema Mahasiswa Teknologi Informasi (GMTI) Ke-24 ITB STIKOM Bali resmi dibuka di Lobby Kampus ITB STIKOM Bali Denpasar pada Selasa, 16 September 2025.
GMTI menandai berlangsungnya Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung selama lima hari di kampus ITB STIKOM Bali.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, GMTI merupakan kehidupan baru dalam ekosistem pendidikan tinggi. Pengenalan kehidupan kampus mencakup, akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Tahun ini ada 1.500 pendaftar dengan jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi sebanyak 1.117 orang,” kata Dadang usai pembukaan GMTI Ke 24 di kampus ITB STIKOM Bali, Senin, 16 September 2025.
Direktur Kemahasiswaan ITB STIKOM Bali yang juga panitia kegiatan IGKG Puritan Wijaya, ADH., S.Kom., MMSI mengatakan, dalam dua tahun terakhir, GMTI dikemas secara fun.
Konsep itu mendorong mahasiswa berkreasi dan menyalurkan energi anak muda yang notabene merupakan Gen Z. Ia mengatakan, di ITB STIKOM Bali ada 35 ormawa dan kegiatan itu diekspresikan dalam kegiatan GMTI.
“Dalam lima hari ke depan akan ada workshop, tim building dan seminar yang sifatnya membangun soft skill mereka,” kata Puritan.
Pembukqan GMTI ditandai dengan pementasan teatrikal dan tari oleh mahasiswa-mahasiswi STIOM Bali.
Pentas teatrikal mengisahkan liku-liku kehidupan mahasiswa di kampus yang banyak tantangan. Cerita berawal dari tokoh Neo yang punya banyak pergaulan sampai terkadang harus meninggalkan aktifitas kuliahnya.
Namun, dengan tekad dan semangat yang kuat, Neo akhirnya berhasil membuktikan diri dengan meraih gelar sarjana.
Dewan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem mengatakan, pementasan yang ditampilkan mengandung filosofi mendalam.
“Ada cerita rare angon, seorang penggembala sapi yang memiliki imajinasi kuat karena punya kemampuan melukis. Di samping itu, juga ada perhitungan aerodinamis agar layang-layang bisa terbang,” Made Bandem.
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah VIII I Gusti Lanang Bagus Eratodi mengatakan, transformasi ITB STIKOM Bali menjadi Universitas STIKOM Bali (USB) saat ini masih dalam proses.
Ia mengatakan, sejumlah persyaratan untuk menjadi universitas sudah terpenuhi seperti jumlah minimal 5 prodi yang dipersyaratkan dan luas lahan 1 hektar.
“Tinggal syarat administrasi, dari segi sarana dan prasarana dan lahan satu hektar tinggal pemenuhan dokumen untuk menjadi universitas,” kata Eratodi.
“Tahun ini seharusnya sudah bisa,” tambahnya.