STAR-NEWS.ID Education – Musim libur sekolah telah tiba. Pada momen liburan ini sekolah-sekolah di Pulau Dewata memanfaatkan waktu luang untuk menggelar Pasraman Kilat bagi siswa-siswinya.
Untuk mengisi libur panjang tahun ajaran 2025 ini, SMK Negeri 3 Denpasar melaksanakan kegiatan Pasraman Kilat berbasis agama Hindu pada 23-24 Juni 2025.
Kepala SMK Negeri 3 Denpasar Drs. Anak Agung Bagus Wijaya Putra, M.Pd. mengatakan, selama kegiatan siswa diajak memperdalam pemahaman ajaran Hindu, nilai-nilai moral dan kegiatan yang bersifat ketrampilan keagamaan.
Agenda tersebut rutin diadakan setiap liburan sekolah dengan melibatkan guru-guru di sekolah sebagai pembimbing rohani. Wijaya Putra menambahkan, siswa perlu memahami pentingnya pengetahuan tentang Hindu dalam penerapan sehari-hari.
“Kegiatan ini untuk mengisi liburan sekolah, kita melaksanakannya secara rutin. Karena bagaimanapun siswa perlu dibekali dengan pengetahuan dan praktik menjalankan ajaran Hindu yang sesuai,” kata Wijaya Putra, Selasa, 24 Juni 2025.
Pada penutupan di hari kedua, siswa mendapatkan materi Dharma Wacana yang merupakan pengetahuan yang dibutuhkan dalam ceramah tentang ajaran agama Hindu.
Wijaya Putra menambahkan, pengetahuan tentang kebenaran atau dharma ini menjadi penting meskipun konteksnya dalam tataran pidato. Sehingga apa yang disampaikan tidak melenceng dari ajaran agama Hindu.
Dia mengatakan, dalam konsep Tri Hita Karana yang diejawantahkan sebagai hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan, mengandung tatwa atau filosofi yang luas.
Namun, kata Wijaya Putra, pengejawantahan itu tetap dimulai dari diri sendiri. Dalam praktik keseharian, lingkungan yang bersih dan terjaga menjadi bagian dalam ajaran agama Hindu.
“Soal sampah di lingkungan sekitar kita, itu tak terlepas dari ajaran dalam agama Hindu, dan yang terpenting lagi adalah bagaimana kita merawat diri kita sebagai anugerah dari Tuhan, Ida Sang Hyang Widi Wasa,” kata Wijaya Putra.
Dia mengatakan, kegiatan religi itu bukan saja berlaku untuk siswa beragama Hindu saja tapi juga siswa non Hindu seperti muslim maupun Nasrani. Sehingga, siswa di sekolah vokasi itu juga mendapatkan siraman rohani dalam mengisi liburan mereka.
“Siswa non Hindu juga kita wajibkan menggelar kegiatan semacam pasraman ini,” kata Wijaya Putra.