Aktivitas Perikanan di Pelabuhan Benoa Bakal Direlokasi ke PPN Pengambengan pada 2028

STAR-NEWS.ID Nasional – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merencanakan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Provinsi Bali.

Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan RI Didit Herdiawan Ashaf mengungkapkan, berdasarakan survey yang dilakukan pelabuhan perikanan nusantara akan dibangun di Kabupaten Jembrana.

“Pembangunan akan dimulai pada November tahun ini (2025),” jelas Wamen Didit Herdiawan saat melakukan sosialisasi rencana pembangunan PPN di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis, 24 Juli 2025.

Didit menjelaskan, PPN Pengambengan dirancang sebagai proyek Integrated Fishing Ports and International Fish Markets (IFP-IFM) yang menjadi pusat aktivitas perikanan tangkap modern, efisien, terintegrasi dari hulu ke hilir dan bertaraf internasional

“PPN Pengambengan akan dirancang sebagai eco fishing port yang modern, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan koperasi, pelatihan SDM, keterlibatan UMKM, serta sistem digital. Ini juga merupakan bagian dari strategi ketahanan pangan nasional,” jelas Wamen Didit

Selain itu juga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) sesuai dengan Permenko Perekonomian Nomor 7 tahun 2021, dengan melakukan relokasi aktivitas perikanan dari Pelabuhan Benoa.

Pembangunan Phase-I IFP-IFM dengan kerja sama pembiayaan luar negeri melalui Islamic Development Bank (IsDB), sesuai Loan Agreement yang ditandatangani pada 8 Februari 2023.

PPN Pengambengan bakal dibangung diatas lahan seluas 85 hektare dengan anggaran biaya sebesar Rp 1,2 Triliun.

Saat ini dalam tahap proses prakualifikasi untuk tender pekerjaan konstruksi dan diharapkan selesai pada akhir 2027 atau pertengahan 2028.

Pembangunan PPN Pengambengan merupakan bagian dari kebijakan nasional Blue Economy yang menjadi pilar menuju Indonesia Emas 2045.

Lima pilar utama yang diusung meliputi: konservasi laut sebesar 30% hingga 2045, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, budidaya perikanan berkelanjutan, pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengurangan sampah plastik laut melalui partisipasi nelayan dan masyarakat

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mengatakan, pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara diharapkan menjadi yang terbesar di Indonesia.

Ia menjelaskan relokasi Pelabuhan Benoa ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan Jembrana akan dimulai pada 2028. Sementara itu di Pelabuhan Benoa bakal dijadikan Pariwisata Maritim Hub Kawasan Indonesia Timur.

“Saya kira konsep ini bagus untuk pemerataan ekonomi. Dan sekaligus untuk menumbuhkan pusat ekonomi baru yang terkhusus lagi blue ekonomi,” kata Wagub Giri Prasta.

Dikatakan Giri Prasta, PPN Pengambengan di Jembrana akan menjadi sebuah kawasan privately desaign model, yang dirancang layaknya fish market di Jepang maupun Thailnd.

“Kita melihat gambarnya tadi seperti Thailand dan Jepang. Yaitu pasar ikan yang tidak ada lalatnya. Bahkan kulinernya nanti akan hidup. makan langsung ada ikan segar di situ,” jelasnya.

Giri Prasta berharap, masyarakat lokal menjadi pelaku utama dan tuan rumah di sektor ini.

“SDM dan UMKM lokal harus dilibatkan secara maksimal agar manfaat ekonomi benar-benar dirasakan oleh rakyat,” ujarnya.

Follow and share Google News