STAR-NEWS.ID Education – Politeknik International Bali (PIB) College meluncurkan program PIB Language and Culture Center (PIB-LCC) pada Selasa, 22 Januari 2025.
Program PIB-LOC mengahadirkan empat bahasa asing yakni, Inggris, Jepang, Prancis, dan Mandarin serta bahasa nasional Indonesia.
Director of Partnership and Events Made Herry, Erika Sedana, M.tr.Par., MSc, mengatakan, program PIB-LOC bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam bahasa asing serta pemahaman dan pertukaran budaya bagi mahasiswa, dosen, mitra, dan masyarakat.
Dijelaskan Erika, saat interview untuk memulai merambah dunia internasional, mahasiswa PIB harus mempunyai sertifikasi bahasa di negara yang akan dituju. Untuk itu PIB yang disebut sebagai Resort Kampus ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan pemahaman bahasa berbagai negara bagi mahasiswa.
“Kita membantu mereka untuk kebutuhan bahasa, tapi juga merekrut peserta di luar kampus PIB,” kata Erika usai zoom meeting peluncuran PIB – LCC di Bali, Rabu, 22 Januari 2025.
Erika menyebut persyaratannya untuk peserta non kampus PIB hanya mengikuti tes penempatan, untuk mengetahui masuk di level bahasa yang ripilihnya.
“Hanya mengikuti tes penempatan, sama seperti lembaga bahasa yang lain.Tapi kalau student kita mereka juga ikut tes English proficiency, dengan itu akan tahu lebih awal dimana mereka, jadi hanya tinggal melanjutkan,” jelasnya.
Sementara itu, target program PIB – LCC sebagai tempat untuk belajar bahasa dari empat bahasa yang diajarkan bagi mahasiswa yang akan merambah ke dunia internasional.
PIB – LCC juga menjadi tempat sertifikasi dan pusat testing atau examination bagi komunitas yang ada di sekitar lokasi kampus.
Erika mengatakan, tak hanya belajar bahasa, peserta juga diberikan pemahaman budaya negara-negara partnership. Seperti Chinese Tea Culture yang akan dilaksanakan di bulan Februari 2025. Menurutnya, bahasa menjadi bagian dari kebudayaan dan peradaban sebuah bangsa.
“Saya rasa mempelajari bahasa tak bisa dilepaskan dari kebudayaan, karena bahasa menjadi bagian dari budaya itu sendiri,” ujarnya.
“Kebutuhan utama kita melalui PIB-LCC ini adalah menyediakan keahlian bahasa asing untuk perjalanan akademik mahasiswa,” tambah Erika.
Founder and Director PIB College Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, MM., M.S., M.Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag. menambahkan, program kursus bahasa dan budaya itu terbentuk sejalan dengan kebutuhan mahasiswa internship luar negeri..
Perjalanan akademik mahasiswa yang memilih berpraktek di hotel bintang lima di luar negeri, seringkali menghadapi kendala sertifikasi bahasa di negara tujuan.
“Maka kita membuat kursus bahasa asing yang paling banyak disukai oleh mahasiswa, ada 5 bahasa yang diajarkan di PIB LCC. Selain itu kita juga sediakan fasilitas bertaraf internasional,” kata Sulistyawati.
Keberadaan PIB-LCC juga sebagai jembatan untuk memahami budaya melalui kerjasama dengan negara lain. Demikian sebaliknya, memperkenalkan kebudayaan Bali dan Indonesia kepada negara partner. PIB College memiliki 167 jaringan partnership di 20 negara.
Dengan fasilitas standar internasional, PIB-LCC memungkinkan menjadi tempat pengujian bahas asing dan sertifikasi resmi untuk mahasiswa, dosen, lembaga mitra, maupun dosen internasional serta masyarakat.