ITB STIKOM Bali Gandeng Fooyin University Dorong Anak Muda Kuliah dan Magang di Luar Negeri

STAR-NEWS.ID Education – Rektor ITB STIkOM Bali Dr. Dadang Hermawan tak henti-hentinya mendorong anak muda indonesia khususnya Bali untuk melanjutkan kuliah di luar negeri sambil magang. Kali ini ITB STIKOM Bali menjalin kerja sama dengan Fooyin University Kaoshiung, Taiwan.

ITB STIKOM Bali menjalin kerja sama dengan Fooyin University Kaoshiung, Taiwan di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Jumat, 19 Januari 2023.

Dalam MoU tersebut, dari pihak ITB STIKOM Bali diwakili oleh Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan. Sedangkan pihak Fooyin University diwakili oleh Assistant of International Overseas Affair Natasia.

Penandatanganan itu disaksikan secara online oleh Director of International Overseas Affair Fooyin University Dr. Nanyo Cheng, dari kampus yang berlokasi di Kaoshiung, Taiwan.

Natasia menjelaskan, kerja sama ini meliputi program 1+4 International Foundation Program. Dalam program itu, satu tahun pertama, mahasiswa mengikuti kuliah bahasa Mandarin saja selama 720 jam hingga lulus level A-2. Itu sebagai syarat mengikuti kuliah pada tahun kedua sesuai program studi yang dipilih selama 4 tahun.

Selama 5 tahun di Taiwan itu, lanjut Natasia, para mahasiswa mendapat kesempatan magang sehingga mempunyai penghasilan untuk biaya kebutuhannya.

“Kelebihan kampus Fooyin ini adalah tahun pertama biaya SPP dan asrama gratis, tahun kedua semester pertama biaya SPP gratis, hanya biaya asrama yang berbayar,” kata Natasia.

Sesuai aturan Kementerian Tenaga Kerja Taiwan untuk mahasiswa asing, dalam masa belajar, mereka mendapat kesempatan bekerja 20 jam/minggu. Sedangkan, selama masa liburan musim semi dan musim panas mereka bisa kerja 40 jam/minggu.

“Penghasilan itu lebih dari cukup untuk biaya hidup mereka selama di Taiwan,” kata Natasia.

Program lain dalam MoU ini adalah kesempatan bagi mahasiswa ITB STIKOM Bali memperoleh dua gelar atau dual degree.

“Dua tahun kuliah di STIKOM Bali, kemudian 2 tahun lagi di Fooyin. Syaratnya, mahasiswa sudah dibekali dengan bahasa Mandarin Level A-2 di Indonesia. Kelebihan program 2+2 ini mahasiswa mendapat uang saku Rp 5 juta/bulan, jadi tidak perlu repot-repot cari kerja,” jelas Natasia.

Sementara, Dadang Hermawan mengatakan, dengan biaya asrama gratis akan mendorong banyak mahasiswa Indonesia, khususnya mahasiswa STIKOM Bali melanjutkan kuliah di Taiwan sambil magang.

Menurut Dadang Hermawan, program ini adalah solusi bagi mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu.

“Dia bisa membiayai kuliahnya tanpa tergantung dari orang tua. Kita akan persiapkan mereka dengan baik, misalnya kursus bahasa Mandarin untuk keberangkatan September 2024 mendatang,” kata Dadang Hermawan.

“Ini juga jadi solusi mendapatkan dua gelar, baik melalui program 1+4 maupun 2+2,” terang Dadang Hermawan yang juga caleg nomor 4 partai Demokrat dapil Bali untuk DPR RI ini.

Follow and share Google News