STAR-NEW.ID Nasional – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Kabupaten Klungkung pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Simulasi yang diikuti oleh warga Desa Getakan, Klungkung itu bertujuan untuk mengantisipasi kesalahan pencoblosan saat pelaksanaan Pilkada 2024 mendatang.
Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, jumlah warga pemilih sekitar 600 orang, atau sama seperti daftar pemilih tetap.
“Jumlah yang ikut sama seperti DPT asli tapi kita ikutkan pemilih tambahan dari luar. Jadi ketika nanti di hari H, kalau ada pindah memilih atau pemilih baru yang menggunakan KTP, supaya tahu proses yang harus dilakukan,” kata Lidartawan.
Simulasi itu digelar seperti kondisi riil saat pemilihan. Sejumlah petugas juga memberikan arahan kepada warga pemilih. Setelah mengambil kartu, mereka juga melakukan pencoblosan di dalam bilik rahasia.
Selanjutnya, kertas yang telah dicoblos dimasukkan ke kotak suara dan warga juga mencelupkan jarinya ke dalam tinta.
Simulasi itu digelar dalam rangka mengantisipasi kesalahan yang bisa saja terjadi saat hari H pencoblosan pada 27 November 2024 nanti.
Dikatakan Lidartawan, teknis penulisan hasil penghitungan harus sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Sehingga hasil penghitungan nanti sesuai dengan sirekap.
“Biasanya ada saja kesalahan yang terjadi, seperti orangtua yang salah memasukkan surat suara dan di sini juga dipraktekkan, termasuk pengisian C plano atau C hasil,” jelasnya.
Dikatakan Lidartawan, simulasi juga untuk mengetahui kemampuan petugas PPK dan PPS dalam mengisi C plano. Sehingga, penghitungannya akan balance dengan metode sirekap yang digunakan.
“Bagaimana menulis angka empat misalnya, cara menulisnya harus terbuka, atau angka tujuh tidak boleh ada harus di tengah seperti umumnya angka tujuh,” kata Lidartawan.
“Jangan sampai dalam pengisian C plano ini mereka (petugas PPK/PPK) tidak mengerti, padahal mereka nanti yang akan memberikan bimtek petugas KPPS di lapangan,” tambahnya.