STAR-NEWS.ID Nasional – Nusa Penida merupakan Pulau kecil bagian dari Pulau Bali. Kawasan pulau ini dikelilingi oleh pantai dan bukit yang menjadi magnet bagi wisatawan asing maupun lokal untuk berkunjung.
Nusa Penida merupakan kawasan pariwisata berbasis budaya yang saat ini menjadi sorotan publik lantaran munculnya isu yang akan menyulap pulau kecil itu menjadi pariwisata moderen dengan menghadirkan usaha perjudian Kasino layaknya negara bagian China yakni Macau.
Wacana membangun tempat perjudian Kasino itu baru saja dimunculkan kembali oleh politisi muda Golkar Agung Bagus Pratiksa Linggih atau Arsa Linggih, setelah sebelumnya legalisasi Kasino pernah muncul di tahun 2000an.
Menurut anggota DPRD Provinsi Bali terpilih periode 2024-2029 itu, Kasino akan menjadi destinasi baru pariwisata dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Klungkung, Bali I Putu Darmaya menegaskan, jika Kasino dilegalkan di Nusa Penida, Bali, harus bebas dari prostitusi atau wanita penghibur dan tidak memperbolehkan masyarakat lokal untuk ikut gambling.
Ia mencontohkan, di beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura tidak memperbolehkan masyarakat lokal untuk terlibat dalam perjudian.
“Tapi kalau kasino itu dibuat bebas, orang judi boleh kok, nah masyarakat lokal akan masuk, itu malah bunuh diri sendiri,” kata Putu Darmaya saat ditemui di Plaza Renon Denpasar, Kamis, 9 Agustus 2024.
Pengusaha dari Bali ini menjelaskan, Kasino akan berdampak positif jika masyarakat lokal hanya bekerja sebagai tenaga kerja di Kasino bukan berjudi.
Selain itu, pemilihan lokasi Kasino juga harus jauh dari pemukiman penduduk dan tempat persembahyangan atau Pura.
“Kawasan dengan tanah yang gersang dan tandus atau di daerah perbukitan bisa dijadikan sebagai tempat untuk usaha Kasino,” jelasnya.
Menurutnya, meskipun Nusa Penida merupakan kawasan pariwisata berbasis budaya, dan landscape yang indah, jika wacana Kasino yang akan didirikan di pulau ini mendapatkan legalitas dari pemerintah, aktifitas perjudian itu tak akan mengganggu budaya Bali.
“Kalau judi itu kan orang ga telanjang. Apanya yang ditakutkan. Kan tidak ada. Saya lebih suka menutup prostitusi dari pada perjudian,” jelas Putu Darmaya.
Jika Kasino dilegalkan di Bali, kata Darmaya, selain main judi, wisatawan juga bisa melancong menikmati keindahan Bali.
“Kalau di tempat lain mereka paling cuma main judi aja di sana. Kalau Bali lengkap. Ekosistemnya sudah ada,” imbuhnya.