Mengusung Konsep Semangat dan Budaya Bali, Living World Gandeng UMKM dan Komunitas Seni Lokal

STAR-NEWS.ID Bisnis – Mall ramah lingkungan dan terbesar di Bali resmi dibuka pada Jumat, 24 Maret 2023. Living World bukan saja sebagai pusat perbelanjaan, tetapi juga memberikan wadah kepada pelaku UMKM dan komunitas seni untuk berkembang.

Komisaris Kawan Lama Group Letjen TNI Purn. Agus Surya Bakti, menjelaskan, Living World mengusung semangat dan budaya Bali dalam arsitektur, konsep mall dan inisiatif sosialnya dalam menggandeng UMKM dan komunitas seni lokal di Bali.

Berdiri diatas lahan 3,5 Hektare dan cakupan luas bangunan 120 ribu meter persegi, Living World tidak hanya menjanjikan pusat perbelanjaan dengan konsep Home Living & Eat-ertainment, ritel modern dan pusat perbelanjaan, tetapi juga memiliki kepedulian untuk mengembangkan komunitas dan lingkungan secara berkelanjutan.

“Kami juga pastikan akan mendukung pelestarian seni budaya Bali lewat dukungan pada sanggar-sanggar seni dan pusat seni tradisi lain di Bali,” kata Agus, di Amphitheater Living World Mall, Tonja, Denpasar Utara pada Jumat, 24 Maret 2023.

Living World Bali – Foto: Star-News.id

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengapresiasi diresmikannya pusat perbelanjaan baru Living World Denpasar. Ia berharap mall terbesar iti mampu mengakomodasi pengembangan sektor UMKM di Bali.

“Tentu kita harapkan UMKM Bali bisa naik kelas, berikan kesempatan pada mereka untuk berkembang. Karena itu saya titip anak-anak ( UMKM lokal, red) saya ini,” kata Wagub Cok Ace.

UMKM menurut Cok Ace sangat berperan dalam menyelamatkan perekonomian Bali di masa pandemi. Dijelaskannya, 500-600 ribu pekerja pariwisata harus dirumahkan selama pandemi, namun lebih dari 350 ribu orang mampu beralih ke sektor UMKM untu survive pada masa pandemi.

“Tentu ini menggembirakan kita dan saya mengharapkan manajemen bisa membantu rekan-rekan kita,” imbuhnya.

Wagub Cok Ace menyanbut baik kehadiran Living World dalam melestarikan dan mewariskan seni budaya dan tradisi Bali lewat apresiasi seni berkala serta dukungan pada sanggar seni di Pulau Dewata.

“Apresiasi saya juga untuk ruang pada Seniman untuk menunjukkan kreativitas. Mudah mudahan (Living World,red) ini jadi aset dan milik kita bersama untuk kemajuan kita bersama,” ucap Cok Ace.

Living World yang hadir dengan konsep berbeda dan dengan adanya pergeseran belanja masyarakat secara digital, menurutnya menunjukkan Bali masih potensial dalam mengembangkan pusat perbelanjaan.

Sementara itu Letjen TNI Purn. Agus Surya Bakti, selaku Komisaris Kawan Lama Group menjelaskan, Living World hadir
sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Bali.

Living World mengusung semangat dan budaya Bali
dalam arsitektur, konsep mall dan inisiatif sosialnya dalam menggandeng UMKM dan komunitas seni
lokal di Bali

Berdiri diatas lahan 3,5 Hektare dan cakupan luas bangunan 120 ribu meter persegi, Living World tidak hanya menjanjikan pusat perbelanjaan dengan konsep Home Living & Eat-ertainment, ritel
modern dan pusat perbelanjaan, tetapi juga memiliki kepedulian untuk
mengembangkan komunitas dan lingkungan secara berkelanjutan.

“Kami juga pastikan akan mendukung pelestarian seni budaya Bali lewat dukungan pada sanggar-sanggar seni dan pusat seni tradisi lain di Bali,” kata Agus.

Peresmian Living World yang ditandai pemukulan kempul dihadiri oleh Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto dan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara.

Follow and share Google News