Ribuan Anak PMI Arab Saudi dari Perkawinan Campuran Menuntut Ilmu di Sekolah Indonesia Jeddah

STAR-NEWS.ID Education – Ribuan anak-anak dari perkawinan campuran Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan negara lain seperti, India, Pakistan, Yaman, Bangladesh dan Arab Saudi bersekolah di Sekolah Indonesia Luar Negeri di Arab Saudi.

Duta Teknologi Sekolah Indonesia Luar Negeri Tahun 2023 dari Sekolah Indonesia Jeddah Yunis Eka Putra mengungkapkan, di Arab Saudi terdapat beberapa sekolah Indonesia luar negeri.

Sekolah berstatus legal yang berada di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Arab Saudi, itu berlokasi di Jeddah, Mekkah dan Riyadh.

“Di Jeddah kita punya murid sekitar 1200 siswa dengan 47 orang guru. Di Mekkah sekitar 300 murid, dengan 28 guru, dan di Riyadh jumlahnya hampir sama dengan Mekkah,” jelas Yunis, guru dari Padang yang ditugaskan oleh Kemendikdbudristek untuk mengajar di Sekolah Indonesia Luar Negeri di Jeddah, Rabu, 24 April 2024 malam.

Yunis menjelaskan, Sekolah Indonesia Luar Negeri di Arab Saudi seperti di Jeddah menggunakan kurikulum pembelajaran yang mengacu pada kurikulum nasional Indonesia.

“Jadi menggunakan kurikulum yang diterapkan di Indonesia. Tahun pelajaran sama, sistem pembelajaran sama dan rapot yang digunakan di Arab juga sama dengan yang digunakan di Indonesia,” jelasnya.

Bahasa penutur yang digunakan saat mengajar di dalam kelas menggunakan Bahasa Nasional Indonesia. Interaksi mereka dengan kebudayaan setempat secara bahasa dan kebudayaan sudah berkolaborasi dengan kebudayaan di Arab.

“Tetapi mereka tetap memiliki ciri budaya Indonesia,” imbuhnya.

Menurutnya, secara kemampuan siswa Sekolah Indonesia Luar Negeri di Jeddah cukup baik. Dalam beberapa kesempatan, terdapat siswa yang lolos dalam lomba tingkat nasional di Indonesia. Misalnya Olimpiade Siswa atau atau lomba lain yang diadakan oleh Kemendikbudristek.

“Terakir kemarin di Sekolah Indonesia Jeddah kita memperoleh medali emas untuk lomba Olimpiade Bidang Penelitian Soial Siswa Indonesia yang diadakan di Jakarta. Dan itu bersaing dengan seluruh sekolah yang ada di Indonesia juga,” ujarnya.

Dikatakan Yunis, Sekitar 60 persen siswa yang menuntut ilmu di Sekolah Indonesia Jeddah tidak berdokumen atau tidak memiliki ijin tinggal. Tak jarang beberapa siswa terjaring razia dan tertangkap oleh pemerintah Arab Saudi dan dideportasi ke Indonesia.

“Jadi misalnya hari ini kita masih mengajar siswa tersebut, mungkin nanti sore atau besoknya kita sudah tidak ketemu karena tertangkap dan sudah dipulangkan ke Indonesia,” kata Yunis.

Jenjang Sekolah Indonesia Luar Negeri di Arab Saudi mulai dari Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Follow and share Google News