STAR-NEWS.ID Education – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dwijendra Denpasar mulai membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2023/2024.
Sekolah yang menerapkan sistem melayani dengan pola differensiasi atau pola pembeda dalam kegiatan belajar mengajar itu, mantargetkan 320 siswa baru terjaring dalam PPDB tahun ini.
Kepala SMP Dwijendra Denpasar Ketut Budayasa, ST. menjelaskan, tenaga pengajar di sekolahnya mencukupi untuk pengembangan kurikulum merdeka belajar.
“Kami sudah menelorkan hasil dari pengembangan kurikulum merdeka belajar ini. Siswa mendapatkan pelayanan pendidikan dengan mengangkat bakat dan minat siswa atau pembelajaran berdiferensiasi,” kata Ketut Budayasa, Selasa, 23 Mei 2023.
Secara kemampuan, para guru memiliki keahlian yang dibangun secara bertahap oleh para guru penggerak yang ada. Dengan SDM yang selalu diupdate, terus didorong agar bisa mengikuti paradigma baru dan guru bisa mengajar sesuai dengan tuntutan jaman.
Guru melayani sesuai karakteristik siswa dengan pola pembelajaran differensiasi. Differensiasi kata Budayasa merujuk pada karakteristik dan perbedaan siswa dalam belajar.
“Jadi pola pembeda ini menghormati, mengakui kemudian melayani perbedaan siswa. Karena setiap individu dari siswa itu kan berbeda,” jelasnya.
Hasil dari pengembangan dengan pola pembeda itu menurut, Ketut Budayasa, telah melahirkan talenta-talenta baru di sekolahnya. Mereka juga mampu mengukir prestasi di bidang-bidang yang ditekuni.
Prestasi itu mencakup bidang akademis dan non akademis. Sejumlah siswa SMP Dwijendra, kata Budayasa, berhasil meraih juara Karya Tulis Ilmiah tingkat Provinsi Bali dan Nasional.
Di bidang non akademis, siswa berbakat di SMP Dwijendra masuk dalam Top 20 Best Model of the Year 2023, juara II Lomba Busana Adat ke Pura kategori SMP SE Bali dalam Festival Budaya XII Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan 2023.
“Dalam festival Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan ini siswa kami juga meraih juara III,” kata Budayasa.
Dari sisi fasilitas pembelajaran, SMP Dwijendra menyediakan perangkat belajar berbasis digital dengan ruangan berpendingin udara.
“Sampai saat ini sudah ada 80 siswa lebih yang memastikan masuk ke SMP Dwijendra,” jelasnya.