STAR-NEWS.ID – Gong Xi Fa Cai! Biasanya, orang-orang akan mengucapkan pada saat Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year (CNY), yang berarti doa untuk kesejahteraan hidup. Imlek berasal dari kata ‘Im’ yang berarti bulan dan ‘Lek’ yang berarti penanggalan. Imlek merupakan perayaan keluarga untuk menyambut awal tahun baru dalam kalender Tionghoa.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek ini biasanya rakyat Tionghoa melakukan persembahyangan untuk memohon kesejahteraan, keselamatan dan kebaikan. Perayaan ini menjadi moment penting bagi rakyat Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia.
Perayaan Tahun Baru China ini menyuguhkan berbagai tradisi mulai dari moment berkumpulnya anggota keluarga, makan bersama, berbagi angpau hingga pertunjukan barongsai yang merupakan tradisi dan budaya rakyat Tionghoa.
CNY atau Tahun Baru Imlek yang merupakan tradisi turun-temurun rakyat Tionghoa juga menjadi ajang silaturahmi untuk mengunjungi kerabat. Mereka menyambut CNY dengan keberuntungan dan kebahagiaan.
Di berbagai wilayah di Indonesia rakyat Tionghoa merayakan Imlek dengan kemeriahan dan tradisi masing-masing. Oranamen-ornamen tahun baru seperti lampion menghiasi beberapa tempat seperti jalanan hingga rumah-rumah masyarakat Tionghoa. Warna merah pada lampion menggambarkan kemakmuran, kesatuan dan rezeki.
Tradisi yang paling khas dari perayaan Tahun Baru Imlek adalah Liong atau Dragon Dance, yang dilakukan untuk mengusir kejahatan dan mendatangkan keberuntungan. Tradisi ini berasal dari zaman Dinasti Han dan masih dilakukan hingga saat ini.
Di Bali, kawasan heritage di Jalan Gajah Mada menjadi pusat kawasan perayaan Tahun Baru Imlek. Kawasan ini dirubah menjadi sebuah kampung layaknya kampung China yang dihiasi dengan ribuan lampion di sepanjang jalan dengan Gapura China.
Perayaan Imlek di kawasan ini diisi dengan doa bersama dan Festival Imlek Bersama yang menyuguhkan pagelaran tradisi China mulai dari Kuliner masakan China, Pakaian adat China, budaya hingga pagelaran musik. Semua ornamen Tionghoa menambah kemeriahan CNY 2023.
