Makna Spiritual Lelakut di Sawah Berundak Jatiluwih Tabanan

STAR-NEWS.ID Cultural – DTW Jatiluwih Tabanan tak hanya sebagai hamparan sawah berundak biasa. Akan tetapi keindahan alam yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia ini juga memiliki beberapa tradisi dan simbol yang mengandung makna spiritualitas, seperti Lelakut.

Tak hanya sebagai penakut burung, Lelakut atau yang lebih dikenal dengan orang-orangan sawah memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat agraris Bali.

Kepala Pengelola DTW Jatiluwih, John Ketut Purna menjelaskan, Lelakut merupakan simbol penjaga sawah, representasi spiritual yang diyakini dapat melindungi tanaman padi dari hama dan kekuatan negatif.

“Proses pembuatan Lelakut pun tidak sembarangan; seringkali melibatkan ritual sederhana dan penggunaan bahan-bahan alami seperti bambu, jerami, serta pakaian bekas yang diyakini membawa energi positif,” jelas John Purna, Kamis, 10 Juli 2025.

Bentuk dan rupa Lelakut bisa sangat beragam, ada yang menyerupai manusia dengan pakaian lengkap, ada pula yang lebih sederhana.

Meskipun fungsinya secara praktis untuk mengusir burung dan hama lain, masyarakat setempat memandang Lelakut sebagai bagian tak terpisahkan dari ekosistem sawah dan tradisi Subak.

“Keberadaan Lelakut bukan hanya sebagai elemen visual yang menarik bagi wisatawan, tetapi juga sebagai penanda bahwa kearifan lokal dalam menjaga kesuburan tanah dan hasil panen masih sangat dihormati,” ujarnya.

John menambahkan, Lelakut sawah di Jatiluwih bukan hanya artefak budaya, tetapi juga sebagai cerminan dari hubungan harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam budaya Bali.

“Mereka mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekologis dan menghargai warisan nenek moyang,” kata John.

Follow and share Google News