STAR-NEWS.ID Culture – Hari kedua gelaran Subak Spirit Festival 2024 yang diinisisiasi oleh Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia mampu menyedot animo wisatawan lokal maupun mancanegara.
Maria Rossa wisatawan asal Spanyol mengaku telah menemukan festival yang sebelumnya belum pernah ditemui. Hal itu membuatnya ingin mengetahuinya lebih dalam lagi tentang Subak Sipirit Frstival yang digelar di DTW Jatiluwih.
“ini adalah cara yang sangat bagus untuk mengetahui lebih banyak tentang budaya dan melihatnya secara lengkap,” kata Maria, saat berada di DTW Jatiluwih Tabanan, Bali, Minggu, 10 November 2024.
Ia juga mengaku sangat menikmati musik tradisional Bali hingga musik yang dibawakan oleh Gede Robi dan mengetahui lebih banyak tentang bagaimana orang-orang Bali hidup dan mengekspresikan kehidupanya.
“Aku harap tahun depan Subak Spirit Festival memiliki lebih banyak kemungkinan namun tanpa menghilangkan semangat kehidupan dan budaya lokal tetapi bertujuan untuk mendatangkan lebih banyak orang dari luar,” ucap Maria.
Sementara itu, Jurnalis asal Spanyo Manuel mengatakan, sangat terkejut tentang sistem subak yang ada di Bali. Subak Spirit Festival menurutnya sangat indah.
“Sangat natural dan unik dan sangat menyenangkan untuk berhubungan atau terhubung dengan realitas ini, kerena budayanya, musik, tradisi dan apa pun sangat indah. Aku harap tahun depan aku datang lagi ke Subak Spirit Festival, dan ini pasti akan terjadi tahun depan,” kata Manuel.
Kurator Subak Spirit Festival Dibal Ranuh mengatakan, Festival hari kedua berbeda dengan hari pertama. Pada hari kedua yang bertepatan dengan moment akhir pekan, digelar layaknya Pesta Rakyat dan panggung gembira.
“Sekarang memang untuk masyarakat di Jatiluwih, dan semua wisatawan yang datang kemari,” jelas Dibal.
Dijelaskan Dibal, gelaran Festival dihari kedua merupakan program dari Kementerian Kebudayaan, yakni Gerakan Seniman Masuk Desa yang melibatkan anak-anak sekolah dengan karya seninya.
“Di panggung juga ada Gede Robi dari Navicula dan Joni Agung,” ucapnya.
Penampilan akustik dari Gede Robi Navicula dan irama reggae oleh Joni Agung & Double T semakin menyemarakkan festival di hari kedua ini.
Sebelumnya juga ada wayang yang mengisahkan tentang mitologi yang ada di sawah seperti Dewi Sri,” imbuhnya.
Dibal menambahkan, semua kegiatan yang dibawakan oleh peserta festival berkaitan dengan subak. Sebelum pementasan, peserta diberikan edukasi tentang subak. Seperti bagaimana para peserta melihat kendala-kendala yang ada di dalam subak.
“Terus melihat sawak. Nah kenapa kita adakan festival ini betul-betul di sawah?, sawah ini adalah rumahku. Itu yang menjadi bagian supaya mereka bisa merasakan panasnya, hujanya, lumpurnya. Supaya mereka bisa merasakan petani itu di sawah seperti apa,” kata Dibal.
Subak Spirit Festival dijadikan ajang pelestarian budaya dan memberikan edukasi kepada generasi muda untuk turut menyentuh padi.
“Padi di sini adalah sakral ya, jadi bagaimana kita menghargai padi di sini, ucapnya.
Subak Spirit Festival 2024 ini juga menekankan dukungan Bali terhadap program ketahanan pangan berkelanjutan, yang menjadi inti dari sistem Subak.
Dengan menghormati praktik pertanian tradisional dan sistem irigasi ini, festival memperlihatkan pentingnya pendekatan pembangunan yang seimbang, yang mengutamakan pelestarian ekologi, kesinambungan budaya, dan ketahanan pangan.
Kick Off Subak Sipirit Festival yang pertama digelar di DTW Jatiluwih, Tabanan, Bali dihadiri oleh Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha pada Sabtu, 9 November 2024.