STAR-NEWS.ID Seni – 28 lukisan abstrak karya Tien Hong dipamerkan di Santrian Art Gallery, Sanur, Denpasar. Pelukis asal Kintamani Bangli ini mengeksplorasi komposisi, garis dan warna menjadi keselarasan bentuk.
Tien Hong mengatakan, karya-karyanya banyak dipengaruhi oleh perupa-perupa nasional seperti maestro lukisan Srihadi Soedarsono, Sunaryo hingga pelukis yang punya karakter abstraksi liris, Hanafi.
“Kalau di Bali saya suka Djirna, bli Budjana, Pak Erawan, mereka itu tokoh-tokoh yang banyak mendorong saya, dari semangatnya sehari-hari kita ngobrol,” kata Tien Hong, Jumat, 19 September 2025.
Gaya abstrak yang dipilih dalam setiap goresan karyanya sudah tidak akan terdistorsi lagi. Tien Hong mengaku, guratan kuasnya sudah tidak ada lagi menyinggung tema-tema tentang alam.
“Hal yang paling sederhana sebenarnya, saat kuliah yang paling gampang menurut saya adalah pelajaran Nirmana, awalnya cuma bikin komposisi warna, itu yang saya tekuni,” kata Tien Hong.
Dari komposisi warna, garis dan tekstur mengerucut pada tujuan yang harmonis di setiap karya rupanya. Selain itu, ia tidak melihat warna sebagai sebuah simbol tapi menyatukannya dalam percampuran yang selaras dengan proses panjang.
“Pendalaman soal garis, warna dan bidang itu tampan saya sadari tertanam, dengan saya melihat karya Hanafi misalnya, itu sangat kuat sekali atau karya Srihadi Soedarsono yang banyak ruang kosong dan tenang, itu memicu kepekaan tersendiri,” ujarnya.
Pengamat dan kurator seni rupa Dolar Astawa melihat, dalam pameran tunggal bertajuk ‘Garis, Warna dan Ruang’ itu, Tien Hong memanfaatkan elemen-elemen itu secara harmonis.
“Dia mengolah warna, ruang, garis sehingga menghasilkan abstrak bukan sekedar tumpukan warna saja,” kata Dolar Astawa.