STAR-NEWS.ID Music – Delegasi lembaga pemasaran world music terbesar di dunia yang berpusat di Eropa, Worldwide Music Expo (Womex) mengadakan kunjungan ke pusat pengrajin gamelan atau musik tradisional Gong Tari di Klungkung, Bali Minggu 12 Mei 2024.
Puluhan delegasi Womex itu antara lain berasal dari Perancis, Jepang, New Zealand, Korea Selatan, Belanda, Australia, Ivory Coast, India dan Indonesia.
Kunjungan dilakukan di sela-sela gelaran Indonesian Music Expo (IMEX) 2024 di Candi Bentar, Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali yang berlangsung pada 9-12 Mei 2024.
Liason Officer Delegation Ayu Angga mengatakan, kegiatan kunjungan ke pusat pengrajin gamelan bertujuan agar para delegasi Womex memahami cara pembuatan gamelan serta sejarah dan asal-usul gamelan.
“Tujuan kunjungan ini agar para tamu itu tau, bagaimana cara pembuatan gong, jenis-jenis gong dan bagaiman sejarah gong itu,” jelas Ayu, Minggu, 12 Mei 2024.
Delegasi Womex dari Belanda yang merupakan Music Progammer dan Artis Manager Miriam Brenner mengatakan, gamelan gong merupakan bagian penting dari budaya Nusantara.
“Jadi sangat tertarik untuk melihat prosesnya terutama mempunyai banyak gong, dan bagaimana pembuatannya,” jelas Miriam.
Menurutnya, pembuatan gong membutuhkan proses yang lebih spesifik. Misalnya menentukan jenis tone atau nada merupakan bagian yang penting dalam proses pembuatan gong.
“Ini sangat berbeda, jadi sangat menyenangkan melihat bagaimana mereka membuatnya,” ucapnya.
Delegasi Womex dari New Zealand Emere Wano mengaku baru pertama kali melihat dan berkunjung ke tempat pengrajin gamelan. Ia juga mengaku sangat tertarik untuk melihat proses pembuatan gamelan.
“Sangat bagus untuk melihat bagaimana mereka membuat seluruh instrumen, pembakaran, dan kayu balok, perempuan yang mengecat, jadi bagus setiap orang mempunyai tugas masing-masing,” kata Emere.
Sementara itu, pemilik Gong Tari Pande Gde Swandiyasa mengungkapkan, menekuni pembuatan gamelan sejak tahun 1978. Ketrampilan membuat gamelan merupakan keahlian yang diwariskan oleh nenek moyangnya sejak jaman Kerajaan Majapahit.
Bahan yang digunakan untuk membuat gamelan berupa tembaga, emas dan timah. Gamelan yang mempunyai kualitas suara yang lebih bagus menggunakan campuran emas.
“Kalau bukan itu bahannya tidak bisa dipergunakan, kalau dipukul akan pecah,” kata Pande.
Pande mengatakan, gamelan Gong Tari yang diproduksi selain menjangkau pasar Indonesia juga mampu menembus pasar global seperti, China, Amerika, Thailand.
Jenis gamelan yang diminati di setiap negara pun beragam. Seperti Gong Kebyar diminati oleh China, sementara Amerika memilih jenis gong dan kempul.
“Di China Gong Kebyar itu dipakai untuk tari-tarian juga, bale ganjur juga bisa,” ucapnya.
Untuk mengerjakan gamelan, ia mengaku mencari hari-hari yang terbaik atau tertentu. Jika dalam pengerjaannya tidak dimulai saat hari baik kata Pande akan berpengaruh ke kualitas suara.