Jabat Ketua PHRI Klungkung, Putu Darmaya: Pelaku Pariwisata Kawasan Nusa Penida Terkendala Masalah Perizinan

STAR-NEWS.ID Hospitality – I Putu Darmaya dikukuhkan sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Klungkung periode 2024-2029.

Pengukuhan founder PT Caspla Bali Seashell, Caspla Bali Nusa Bahari, dan Caspla Bali Nusa Wisata yang dihadiri oleh Ketua PHRI Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati digelar di Ruangan Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung pada Kamis, 2 Mei 2024.

Usai pengukuhan, I Putu Darmaya mengungkapkan, sejumlah pelaku pariwisata di Kabupaten Klungkung masih terkendala masalah perizinan. Terutama, perizinan untuk akomodasi wisata perairan seperti yang berada di kawasan Nusa Penida.

Menurutnya, pengurusan perizinan di Klungkung dinilai masih cukup sulit dan melelahkan.

“Sampai saat ini kami terus mendorong pelaku pariwisata sudah terlanjur membangun sarana pariwisata tapi belum ada izinnya, untuk segera merapikan diri,” jelas Putu Darmaya, Kamis, 2 Mei 2024.

Aturan tentang tata ruang perairan yang mengatur sempadan pantai jadi kendala untuk mendapatkan izin.

PHRI berupaya mengusulkan bagaimana pemanfaatan tanah negara bisa dikelola melalui kerjasama yang saling menguntungkan. Dengan begitu akan ada pemasukan PAD untuk pemerintah Kabupaten.

Kelingking Beach di Nusa Penida – Foto: Star-News.id

“Bagaimana kita bisa sewa kelola atau bekerjasama dengan pemerintah sehingga tidak ada keributan dan tidak ada saling klaim tanah,” ujarnya.

“Dasarnya kontrak sewa pakai atau sewa kelola, itu akan lebih rapi,” tambahnya.

Saat ini, jumlah anggota PHRI BPC Kabupaten Klungkung sebanyak 17 hotel dan restoran. Lima diantaranya masih berproses perizinan. Darmaya mengatakan, legalitas menjadi syarat utama untuk menjadi anggota PHRI.

“Pariwisata Klungkung terutama di Nusa Penida, bergerak cepat setelah pandemi Covid-19. Hal itu perlu diantisipasi,” jelasnya.

Ketua PHRI Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga menyoroti peningkatan kunjungan wisman ke Nusa Penida pasca pandemi.

Menurut mantan Wagub Bali tersebut, di luar proyeksi agenda utama PHRI, dirinya mengatakan, perlu ada peningkatan infrastruktur dan sumber daya manusia yang ada.

“Kedua hal itu sangat berkorelasi terhadap pertumbuhan industri pariwisata,” kata Cok Ace.

“Kalau masalah venue, hotel dan restoran saya yakin temen-temen sudah siap. Tapi apa yang mereka harus siapkan lagi menyangkut listrik dan air. Nah, ini kita harapkan harus mengikuti perkembangan,” tambah penglingsir Puri Ubud ini.

Follow and share Google News