Cuaca Ekstrem, BPBD Bali Himbau Masyarakat Batasi Pendakian ke Gunung Batur dan Agung

STAR-NEWS.ID Nasional – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrim di Pulau Bali pada Maret 2023 berpotensi hujan lebat disertai angin kencang. Potensi ini dapat menimbulkan ancaman genangan di sejumlah ruas jalan, tanah longsor, banjir, hingga pohon tumbang.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengimbau masyarakat agar tetap waspada akan terjadinya cuaca ekstrim tersebut.

Masyarakat maupun wisatawan diminta agar membatasi pendakian di Gunung Agung level normal dan di Gunung Batur level normal.

“PVMBG memberikan peringatan agar membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) di Gunung Batur dan tidak bermalam di area kawah aktif,” kata Made Rentin, dalam konferensi pers sebulan data kebencanaan di Bali, Senin, 27 Februari 2023.

Selain itu kata Rentin, untuk keselamatan bersama, pendaki tidak diperbolehkan mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

Rentin menambahkan, ancaman bencana hidrometorologi perlu diwaspadai karena perkiraan hujan masih akan berlangsung hingga bulan Maret 2023.

“Cuaca ekstrim yang hingga saat ini masih terjadi, dan tidak dapat diduga kejadiannya kapan dan dimana, mengharuskan masyarakat tetap waspada utamanya ketika beraktivitas di luar ruangan,” imbuhnya.

Masyarakat juga dihimbau agar tetap mengikuti informasi dari sumber informasi kebencanaan melalui media resmi dan dapat menghubungi telepon kedaruratan di masing-masing BPBD provinsi/ kabupaten dan kota.

Konferensi pers sebulan data kebencanaan di Bali.- Foto: Star-News.id

“Warga juga bisa mengikuti informasi dengan sumber terpercaya di media sosial, media cetak, media daring, media elektronik untuk perkembangan cuacanya,” jelas Kalaksa Made Rentin.

Untuk penanggulangan akibat cuaca ekstrim, BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten/ Kota se-Bali, siap siaga dengan sarana dan prasarana berupa Tim Reaksi Cepat (TRC) serta tim Pusdalops/ Rupusdalop yang bertugas, WRS Newgen, sirine peringatan dini untuk tsunami, gunung api dan tanah longsor.

“Kami juga menyiapkan CCTV, radio komukasi, kendaraan PB, pompa banjir, alat urban SAR, perahu karet, chainsaw, genset, alat penerangan, tenda dan kelengkapannya,” jelas Rentin.

Sementara itu prakiraan cuaca di Pulau Dewata menurut BMKG saat ini, cuaca secara umum berawan. Berpotensi hujan ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali. Suhu udara berkisar antara 23-33 °C, dengan kelembaban udara berkisar antara 65-98%. Angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 5-42 Km/Jam.

Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 – 2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-3 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.75-3.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75-3.5 meter

Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya daerah pertemuan angin di wilayah Bali dan sekitarnya yang memberi kontibusi terhadap pembentukan awan.

Suhu permukaan laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 28- 30°C. Suhu permukaan laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di wilayah Bali.

Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 meter). Terdapat potensi labilitas kuat di wilayah Bali yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.

Sementara untuk prediksi cuaca tiga hari kedepan, cuaca secara umum berawan dan berpotensi hujan ringan – sedang di sebagian besar wilayah Bali. Angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 5-45 Km/Jam.

Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5- 2.5 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1- 6 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.75- 4 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75-4 meter.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya menyampaikan, peringatan dini terkait kewaspadaan terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali.

Potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2.0 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, dan Samudera Hindia Selatan Bali.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat atau petir.

Masyarakat umum, Nelayan dan Pelaku Kegiatan Wisata Bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali. Sekaligus untuk tetap memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/ iklim ekstrem.

Follow and share Google News