Industri Perfilman di Bali Masih Minim, Searah Creative Hub Garap 6 Film Berdurasi Pendek

STAR-NEWS.ID Film – Film bukan kata asing bagi Bali. Banyak produksi film berskala besar telah dibuat dan mengggunakan Bali sebagai objek atau setting dalam film. Bahkan budaya Bali turut serta menjadi andil dalam banyak pembuatan film.

Sementara, tak banyak masyarakat mengetahui, bahwa Bali memiliki cukup banyak penggiat film. Bahkan mereka pernah menjadi bagian dari produksi yang besar, ptoduksi filmnasional maupun internasional.

Searah Creative Hub yang diinisiasi alumni mahasiswa ISI Denpasar menjadi wadah Kampus Film bagi penggiat perfilman di Bali. Searah Creative Hub terbentuk lantaran minimnya kesadaran industri kreatif di Bali khusunya dibidang film.

“Searah Creative Hub dibentuk untuk menumbuhkan ekosistem film agar keberadaannya dapat lebih diperhitungkan,” kata Sutradara Film pendek Menjaguran sekaligus Ketua Pelaksana Screening I Searah Creative Hub, Herda Martin, Senin, 13 Maret 2023.

Tim Searah Creative Hub juga diharapkan bisa menjadi tolak ukur film maker di Bali agar film yang diproduksi bisa didistribusikan dengan baik sesuai standar perfilman.

Searah Creative Hub saat ini memilik 6 Production House yang memproduksi film-film pendek yakni, Pojok Penantian (Upon A Time) yang diproduksi oleh Lempeni Film, Back to The Beat, Back to The Star oleh Anoepta Film. How Does It Sound ? diproduksi oleh Satu Frekuensi Film, Kacang Dari oleh Luar Kotak Audio Visual, Lobus produksi Paradetak dan Mejaguran diproduksi oleh Mahatma Pictures.

Memproduksi film pendek menurut Herda Martin sangat penting untuk memulai karir di perfilman. Menurutnya membuat film itu tidak mudah. Searah berharap kedepannya film di Bali dapat lebih hidup dan berkembang sehingga era digital bisa dipenuhi produk-produk audio-visual dengan sajian dan cara betutur sineas atau pembuat film.

“Seharusnya era digital justru dapat mendorong para sineas di Bali dapat berkarya semakin baik, selain itu minimnya kesadaran industri kreatif khusunya dibidang film menjadi hal yang sangat disayangkan,” imbuhnya.

Follow and share Google News