STAR-NEWS.ID Seni – Instalasi ikan paus raksasa bwrwarna pink terdampar di pesisir Teluk Jimbaran. Instalasi ikan paus berwarna pink itu dihadirkan dalan pameran Widya Segara yang digelar oleh Locca Sea House Jimbaran, Bali.
Karya seni instalasi karya seniman asal Bandung Arkiv Vilmansa itu berwujud balo. Instalasi ikan paus itu berukuran panjang 30 meter, tinggi 9 meter, dan lebar 12 meter. Beratnya mencapai 500 kg dalam kondisi kosong dan 1,2 ton saat sudah terisi oksigen. Balon raksasa ikan paus itu bernama Ragga.
Terinspirasi oleh refleksi Arkiv tentang kerentanan ekologis, Ragga menjadi simbol dan menjaka manusia untuk terhubung kembali dengan alam.
“Kenapa paus, jadi secara pribadi saya suka dengan sesuatu yang monumental gitu. Ini kan membawa misi yang besar, tugas mulia juga untuk mengingatkan kita sebagai manusia untuk peduli, lebih care dengan apa yang kita berbuat khususnya untuk lingkungan. Jadi saya butuh sesuatu yang ikonik yang besar,” kata Arkiv, di Jimbaran, Minggu, 15 Desember 2024.
Selain Ragga, Arkiv juga menghadirkan Domma, menggambarkan tokoh mitos yang mengeksplorasi kompleksitas hubungan manusia dengan alam.
Pameran seni Widya Segara bertema Wisdom of The Sea, berlatar belakang laut, gunung, dan bandara I Gusti Ngurah Rai yang menakjubkan, pameran ini menawarkan perpaduan harmonis antara seni kontemporer dan keindahan alam pulau.
Pameran yang gelar oleh Galeri Zen1 ini berlangsung pada 14 Desember 2024 – 11 Januari 2025.
Direktur Galeri Zen1 Nicolaus F Kuswanto mengatakan, untuk mendukung nuansa artistik itu, pada saat yang sama juga digelar pameran lukisan dari 17 seniman kontemporer asal Bali.
Seniman itu antara kain, Teja Astawa, Ida Bagus Purwa, Made Bayak, Suarnata, Satya Cipta, Nyoman Sani, Made Wianta, Kun Adnyana, Kenyem, Made Wiradana, Apel Hendrawan, NPAAW, Kencut, Dully, Bayu Pramana, dan Putu Winata.
“Masing-masing menampilkan warisan seni Bali dengan sudut pandang yang unik,” kata Nico.
Kurator seni dari Galeri Nasional Rizki A. Zaelani mengatakan, setiap seniman selalu berupaya untuk merealisasikan imajinasinya. Menurutnya, warna jambon atau merah jambu yang dihadirkan, sangat kontras dengan warna alam tapi memberikan pesan petunjuk kesadaran baru.
“Di sini peran seni menghubungkan sistem pengetahuan dan teknologi dan semua berawal dari imajinasi. Arkiv menggunakan teknologi untuk melihat bagaimana teknologi itu juga berguna untuk karya seni,” kata Rizki.
Karya Arkiv menjadi sebuah aksi simbolik dari happening art untuk menggugah kesadaran manusia dengan alam sekitarnya.