STAR-NEWS.ID Education – Guna mempersiapkan dan mendukung prodi baru sarjana terapan (D4) Perpajakan, Perguruan Tinggi Politeknik Nasional (Polnas) menggelar Pelatihan Kompetensi Pajak, di Kampus Politeknik Nasional, jalan Pandu, Tanjung Bungkak, Denpasar, Sabtu, 15 Juli 2023.
Pelatihan yang diikuti oleh 33 peserta ini akan dilaksanakan setiap hari Sabtu, selama 13 pekan. Untuk menunjang kelancaran kegiatan, Politeknik Nasional menggandeng Yayasan Widya Duta Mandiri.
Direktur Politeknik Nasional I Made Adi Purwantara, M.Kom., mengatakan selain diikuti oleh mahasiswa, pelatihan kompetensi pajak juga diikuti oleh masyarakat umum.
“Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat terkait ilmu tentang perpajakan,” kata Direktur Direktur Politeknik Nasional I Made Adi Purwantara, M.Kom., Sabtu, 15 Juli 2023.
Adi Purwantara menambahkan, pelatihan kompetensi pajak bertujuan untuk menyiapkan para tenaga ahli di bidang ilmu perpajakan maupun sumber daya manusia yang kompeten.
“Kegiatan kali ini bukan hanya untuk mahasiswa saja terapi juga untuk umum,” imbuhnya.
Sebagai Perguruan Tinggi bidang vokasi, Politeknik Nasional selalu berupaya mendekatkan diri dengan berbagai instansi di berbagai sektor dan industri serta menghadirkan praktisi ke kampus untuk memberikan pengalaman industri kepada mahasiswa.
“Sehingga output dan outcome yang dihasilkan akan selaras dengan ilmu yang didapat selama kuliah disini,” kata Adi Purwantara.
Politeknik Nasional saat ini memilik tiga prodi unggulan Diploma Tiga (D3) yakni, Usaha Perjalanan Wisata, Teknik Elektronika, dan Teknik Akuntansi. Kedepannya, kampus perguruan tinggi bidang vokasi ini akan menambah prodi baru sarjana terapan (D4) Perpajakan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Widya Duta Mandiri yang juga pengurus Ikatan Konsultan Pajak Indonesia Cabang Bali I Ketut Suastika, SH, SE, AK, MM Ca, BKP mengatakan, kolaborasi dengan Politeknik Nasional dalam Pelatihan Kompetensi Pajak untuk membantu pengembangan kurikulum di Politeknik Nasional khususnya di perpajakan.
“Salah satu program yang kita sepakati untuk kita jalankan yaitu program kompetensi pajak. Kalau di masyarakat umum lebih dikenal sebagai pelatihan brevet pajak atau pelatihan perpajakan dengan tingkatan berbeda,” jelas Ketut Suastika.
Tujuan dari pelatikan kompetensi pajak kata Ketut, mempunyai manfaat yang besar bagi para peserta pelatihan. Menurutnya, setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta bisa mengaplikasikan dan membantu perusahaannya untuk menjalankan hak dan kewajibannya.
“Tetapi kalau mereka ingin mengembangkan diri secara mandiri, mereka ingin bergerak di profesi praktisi pajak, hal ini menjadi pintu pembuka mereka untuk mengenal konsep perpajakan dan menghitung perpajakan dengan benar,” jelasnya.
Menurutnya dengan mengikuti pelatihan kompetensi pajak ini para peserta akan lebih banyak memiliki peluang untuk bekerja di bidang perpajakan.
“Saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan praktisi pajak,” kata Ketut Suastika.
Ketut berharap, dengan dilaksanakan pelatihan kompetensi pajak di Kampus Politeknik Nasional, akan membawa perkembangan dan kemajuan kampus menjadi lebih baik dan mampu berkompetisi dengan kampus lain.