STAR-NEWS.ID Nasional – Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca pada pelaksanaan pemungutan suara saat Pilkada Serentak pada 27 November 2024 tidak bisa disamaratakan.
“Tanggal 27 hujan atau tidak, prakiraannya tidak bisa disamaratakan, karena sesuai daerahnya cukup bervariasi,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wirya Jaya, di Denpasar, Senin, 25 November 2024.
Wirya mengatakan, sepuluh zona musim telah masuk musim hujan dibeberapa wilayah Bali, khususnya Bali bagian Tengah.
“Wilayah Bali Tengah sudah masuk musim penghujan, yang belum masuk adalah pesisir Bali Utara sepanjang Barat hingga Timur dan Bali bagian Selatan,” jelasnya
Puncak musim hujan diprediksi pada bulan Desember.
“Pada akhir Januari kita harapkan 90 persen sudan masuk musim penghujan dan 10 persennya terjadi pada bulan Februari,” ujarnya.
Menurutnya, sepanjang tahun wilayah Bali selalu dibayangi risiko bencana sesuai dengan musimnya. Namun, dampak La Nina tahun ini, BMKG Denpasar menyatakan status awas bencana berada di wilayah Kecamatan Pupuan, Kecamatan Penebel dan Baturiti, Tabanan.
Sementara itu, untuk mengantisipasi potensi bencana akibat curah hujan pada hari pemungutan suara Rabu, 27 November 2024, Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin memastikan pihaknya melakukan pendampingan hingga tingkat KPPS untuk menentukan titik aman penempatan TPS.
Menurutnya, pada Pemilu 2024 lalu, sejumlah TPS di wilayah Jembrana dan Karangasem dilanda banjir akibat cuaca ekstrim.
“Diminta ataupun tidak diminta, kami akan melakukan pendampingan. Ini panggilan kita, ini tugas kita bersama,” kata Rentin.
Dari pemetaan yang dilakukan BPBD, wilayah Bali memiliki 14 jenis ancaman bencana di antaranya, banjir dan tanah longsor. Namun, kata Rentin, pengalaman TPS yang terdampak bencana telah diantisipasi dengan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
“Ketika di hari H terjadi kondisi kedaruratan teman-teman di FPRB sesungguhnya sudah ready untuk membantu dan mendampingi,” kata Rentin.
“Saya berharap apapun warning dari BMKG, ketika kita sudah lakukan langkah pertama tadi, jangan melepas teman-teman penyelenggara pemilu, astungkara bisa terhindar dari potensi bencana,” tambahnya.