STAR-NEWS.ID Nasional – Hari Raya Nyepi 2025 bagi umat Hindu di Bali bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan dan arus mudik bagi umat Muslim. Terkait hal itu, Polresta Denpasar telah menyiapkan Operasi Ketupat Agung 2025 selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025.
Operasi Ketupat Agung, bersifat terbuka dan melibatkan personel dari Polri, TNI, serta instansi terkait guna memastikan keamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah maupun tradisi perayaan.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Wiranata, S.H., menjelaskan, secara rinci titik-titik pengamanan, termasuk rangkaian kegiatan Melasti, Tawur Agung Kesanga, dan Pengerupukan yang puncaknya pada Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025.
Jumlah ogoh-ogoh yang terdata di wilayah hukum Polresta Denpasar mencapai 656 ogoh-ogoh.
“Kami tempatkan personel di setiap pawai ogoh-ogoh, khususnya di kawasan Catur Muka, dan mendapat backup dari Polda Bali,” kata Kompol Nyoman Wiranata, di Denpasar, Senin, 17 Maret 2025.
Ia mengingatkan agar masyarakat dan pecalang ikut membantu mengawasi jalannya pawai, memastikan ogoh-ogoh tidak dipajang di badan jalan, serta menegaskan larangan penggunaan sound system pada malam pengerupukan untuk menghindari keributan.
Selain pengamanan Nyepi, Polresta Denpasar juga mengantisipasi kerawanan saat perayaan Idul Fitri, termasuk kemacetan, aksi kriminalitas, hingga potensi balapan liar.
Data masjid dan mushola untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri telah dihimpun sebagai bagian dari kesiapan pengamanan.
Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi langkah Polresta Denpasar. Ia menyoroti potensi kerawanan saat Kesanga Festival yang digelar pada 21-23 Maret 2025, yang diprediksi akan menarik penonton lintas kabupaten.
“Kami sudah agendakan technical meeting untuk membahas teknis pengamanan festival ini. Selain itu, kami tegaskan kembali larangan penggunaan sound system saat pengerupukan, serta memastikan kegiatan ogoh-ogoh dikawal dengan tertib,” ujar Kadek Agus.
Pemerintah Kota Denpasar akan mendirikan tiga posko pengamanan di titik-titik strategis, yakni di Umuanyar, Terminal Ubung, dan Serangan selama Operasi Ketupat Agung berlangsung.