STAR-NEWS.ID Gosip – Transaksi keuangan secara digital saat ini mulai menjadi pilihan masyarakat. Pembayaran atau bertransaksi keuangan melalui digital dianggap lebih mudah oleh masyarakat atau konsumen.
Akan tetapi transaksi digital juga menimbulkan tantangan-tantangan seperti adanya serangan siber atau penipuan maupun jebakan-jebakan oleh oknum tak bertanggungjawab yang menyasar keuangan dan data pribadi korban atau transaksi online lainnya.
Untuk mengantisipasi adanya jebakan-jebakan atau serangan siber transaksi keuangan secara digital, masyarkat perlu memperhatikan pentingnya literasi digital keuangan.
Hal itu diungkapkan oleh Mantan pembawa acara reality show Termehek-mehek di Trans TV, Cici Panda dalam gelaran Pekan QRIS Nasional (PQN) 2024 yang digelar oleh Bank Indonesia di Art Center Denpasar, Bali, Jumat, 16 Agustus 2024.
“Aku datang kesini ga cuma buat sharing tapi aku juga banyak mendapatkan informasi yang menurut aku penting untuk diketahui masyarakat Indonesia khususnya keluarga,” kata Cici Panda, Jumat, 16 Agustus 2024.
Cici Panda menjelaskan, penipuan melalui kanal digital bisa saja dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab. Para pelaku membidik korban yang lengah melalui serangkaian sistem seperti file APK yang belakangan kian marak.
Artis yang juga influencer itu mengaku pernah terjebak dalam aplikasi APK berupa undangan perkawinan. Dirinya tak sadar pernah mengklik file APK yang masuk melalui pesan WhatsApp.
Cici berkisah, saat itu dirinya lagi melakukan aktifitas gymnastic dan mendapatkan ‘undangan pernikahan’ berekstensi APK. Tanpa berpikir panjang dirinya mengeksekusi file tersebut.
“Gue klik, dong, tapi sepersekian detik aku sadar bahwa itu adalah penipuan, langsung aku matiin handphonenya, untungnya aku cepet, handphonenya langsung di uninstall,” kata Cici.
Selain itu, ia juga tertipu saat melakukan transaksi melalui instagram.
“Saat itu belanja di Instagram, melihat follower banyak, like nya banyak yang pada hal follower dan like bisa dibeli. Aku transfer bilangnya 3 hari. Di mundurin 7 hari dan 10 hari, ternyata janji palsu,” jelas Cici Panda.
Untuk itu kata Cici Panda yang saat ini telah menetap di Bali mengatakan, literasi digital keuangan sangat penting bagi masyarakat.
Sementara itu, di era digitalisasi yang semakin berkembang, kata Cici Panda transaksi digital menjadi pilihan karena lebih mudah dan aman.
“Yang perlu digarisbawahi bagaimana kita bertransaksi dengan aman. Kita harus peka dalam bertransaksi, kalau sudah aman pasti kita sudah terlindungi,” ucapnya.
Kegiatan Pekan QRIS Nasional merupakan dukungan Bank Indonesia untuk percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.