STAR-NEWS.ID Kriminal – Ratusan Warga menggruduk Pondok Pesantren Al-Qonaah Cikarang, Bekasi pada Jumat, 27 September 2024.
Kedatangan warga ke Ponpes yang berdiri sejak 2020 itu lantaran tersulut emosi dengan adanya dugaan pencabulan terhadap santri yang mondok. Hingga pukul 19.00 WIB kerumunan warga semakin membesar.
Polres Metro Bekasi mengerahkan 20 personel untuk mengantisipasi situasi yang berpotensi chaos. Untuk menenangkan warga, petugas melibatkan Kepala Desa Karangmukti, Sumardi dan Kepala Desa Karangsatu, Sarim.
Kapolsek Cikarang Kompol Sutrisno mengatakan, meski imbauan yang dilakukan kepada warga berlangsung alot, namun situasi berhasil dikendalikan sekitar pukul 21.00 WIB.
“Dua terduga pelaku berhasil kami evakuasi untuk menghindari kemarahan warga,” kata Kompol Sutrisno.
Dua terduga pelaku masing-masing, pimpinan ponpes berinisial S (52) dan seorang guru ngaji berinisial MH (29). MH dievakuasi dengan pengawalan ketat.
“Tak lama setelahnya, pimpinan pondok pesantren S (52), menyerahkan diri ke Polsek Cikarang dan diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Sutrisno.
Sejak berdiri 4 tahun lalu, Ponpes Al-Qonaah hanya memiliki dua pengajar yakni, dua terduga pelaku yang diamankan.
Dugaan kasus pencabulan membuat aktifitas di ponpes tersebut terhenti total. Ada dugaan kuat sejumlah korban belum berani melaporkan peristiwa asusila tersebut karena merasa takut dan malu.
“Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh Polres Metro Bekasi untuk mengungkap seluruh kebenaran di balik dugaan pencabulan ini,” kata Kompol Sutrisno.