STAR-NEWS.ID Politik – Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sempat menggenparkan kancah politik yang hingga masih menjadi perbincangan.
Surat pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar ditandatangani oleh Airlangga pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Para para kader-kader mulai mengusulkan calon yang bakal menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai berlambang Pohon Beringin itu.
DPD Partai Golkar Provinsi Bali mengusung nama Menteri Investasi/Kepala Koordinasi Penanaman Modal RI Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang sebelumnya mundur dari jabatan Ketum.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry usai mengikuti upacara perayaan HUT Ke-66 Pemprov Bali pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Sugawa Korry mengatakan, nama Bahlil diusung maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru lantaran DPD Golkar Provinsi Bali mempertimbangkan kapasitas kepemimpinan Bahlil.
“Ya Pak Bahlil, pertimbangannya ya kepemimpinan beliau. Kapasitas beliau itu saja,” ucap Sugawa Korry.
Disisi lain, Sugawa Korry mengungkapkan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai berlambang pohon beringin beberapa waktu lalu tidak mempengarui kinerja partai yang ada di daerah.
Menurutnya semua kader di daerah juga memaklumi keputusan yang diambil oleh Airlangga Hartarto dan tetap menghormati perjuangannya selama 5 tahun untuk membangun dan membesarkan Partai Golkar.
“Memaklumi karena beliau memikirkan kepentingan Golkar yang lebih besar dari kepentingan diri beliau. Itu kita maklumi dan kita tetap menaruh hormat kepada beliau sebagai orang yang berjuang di Golkar ini selama 5 tahun. Tapi kita tidak memasalahkan kenapa beliau mundur,” kata Sugawa Korry.
Sementara itu, ditanya soal koalisi dan rekomendasi calon yang akan maju ke pemilihan gubernur pada Pilkada mendatang, Sugawa Korry mengungkapkan masih menunggu Ketua Umum yang baru.
“Nanti diumumkan setelah pergantian pengurus pusat. Setelah DPP, mungkin tanggal 20 Agustus,” jelasnya.