STAR-NEWS.ID Politik – Menko Polhukam Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan pentingnya sinergitas pemerintah, penyelenggara pemilu dan peserta pemilu sehingga pelaksanaan Pemilukada serentak bisa berjalan dengan aman, tertib dan damai.
Dalam tahapan Pemilukada 2014, ia juga meminta agar ASN, TNI dan Polri harus bersikap netral dan bekerja sesuai koridor hukum yang berlaku.
“Hal itu juga diperlukan agar tidak terjadi permasalahan selama Pemilukada yang dapat mempengaruhi legitimasi masyarakat pada hasil Pemilu,” jelas Hadi Tjahjanto saat Rakor kesiapan penyelenggaraan Pemilukada serentak 2024 di wilayah Bali Nusra, di BNDCC Nusa Dua Bali pada Selasa, 30 Juli 2024 sore.
Ia berharap masyarakat turut serta membantu terwujudnya Pemilukada yang damai, tertib dan lancar.
“Serta turut serta mengawasi jalannya Pilkada agar sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Republik Indonesia Rahmat Bagja mengatakan, Bawaslu harus mewaspadai tingkat kerawanan pada Pilkada 2024 mendatang di Kabupaten/ Kota.
“Kabupaten dan Kota yang hrus kita waspadai bukan gubernur. Untuk gubernur Bali relatif aman. Tapi masih nunggu hasil dari penelitian indek kerawanan pilkada di Bawasalu,” jelas Ramat Bajga usai
Rahmat menyebut, tren pilkada lebih rawan dibandingkan dengan pemilu. Menurutnya hampir semua kerusuhan di daerah terjadi saat pilkada.
“Di pemilu ada satu dua tapi di pilkada lebih banyak,” jelasnya.
Dikatakan Rahmat, kerawanan kerusuhan pada pilkada karena adanya kedekatan antar tim sukses, masyarakat, dan juga kompetisi sesama keluarga yang mungkin terjadi.
“Artinya untuk potensi bentrok itu sangat besar di pilkada,” kata Rahmat.
Indek kerawanan statusnya bisa dianggap naik kata Rahmat biasanya dilihat dari pilkada sebelumnya yang dihitung sebagai data oleh Bawaslu.
“Itu dihitung sebagai salah satu data kami. Ada kerusuhan di sekitar sini, maka pasti tinggi. Misalnya Makasar pasti tinggi kenapa tinggi karena pernah ada kerusuhan pilkada sebelumnya. Itu menjadi paramete. Nanti supaya tidak ada masalah harus ada mitigasi seperti apa,” jelas Rahmat.